TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis prostitusi di Dolly, Surabaya, selama ini memberikan pemasukan besar sampai ke RT dan RW di sekitarnya. Tak tanggung-tanggung, pemilik wisma rela merogoh dana jutaan untuk pembangunan fasilitas RT dan RW. “Balai RT ini saja, para pemilik wisma yang membangunnya, bukan pemerintah,” kata Ketua RT 5, RW 7, Muchammad Mudji, kepada Tempo saat ditemui di rumahnya, di kawasan Dolly, Surabaya, Selasa, 24 September 2013.
Mudji mengatakan, setiap kali RT memiliki program untuk mengadakan kegiatan maupun rencana pembangunan, para pengelola wisma dan germo tanpa diminta selalu menyumbangnya dalam jumlah besar. Mudji mencontohkan, pada 2009, balai RT yang memakan biaya puluhan juta dananya berasal dari para pengola wisma. Jadi warga tidak perlu dimintai iuran lagi. Semuanya sudah ditanggung oleh pengelola wisma, dari ongkos tukang maupun bahan material yang dibutuhkan. “Jadi mereka selama ini juga sudah banyak membantu kami,” kata dia.
Mudji mengatakan, tim Perlindungan Masyarakat (Linmas) dibentuk langsung oleh RT untuk menjaga keamanan gang-gang RT di kawasan Dolly pada malam hari. Setidaknya ada delapan orang yang diangkat sebagai Linmas. Setiap orang per bulan digaji Rp 350 ribu, dan uang itu ia dapat dari iuran pengelola wisma. Warga sama sekali tidak ditarik iuran untuk uang keamanan. “Gaji itu bukan dana dari pemerintah,” katanya.
Sementara uang keamanan dan kebersihan yang dibebankan kepada wisma oleh RT sebesar Rp 15 ribu setiap bulan. Selain itu, semua wisma diwajibkan membayar uang iuran untuk Karang Taruna sebesar Rp 50 ribu per bulannya. Sistem pembayaran bisa dilakukan dua kali dalam satu bulan.
Ketua RW 7 Kelurahan Putat Jaya, Ngadiman, mengatakan sumbangan pengelola wisma sangat besar pada masyarakat maupun kepada RT dan RW. Selama ini mereka tidak menutup mata untuk memberikan sumbangan kepada RW untuk membangun fasilitas masyarakat.
Kas RW juga banyak dihasilkan dari iuran yang diminta oleh pengelola wisma, termasuk dana yang dipakai untuk membeli tanah dan membangun gedung balai RW 7 Kelurahan Putat Jaya. “Kalau masalah jumlahnya, saya tidak bisa menyebutkan, itu urusan dapur orang, yang jelas banyaklah,” ujarnya. (Baca lengkap Edisi Khusus: Dolly Menghitung Hari)
ARIEF RIZQI HIDAYAT
Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC | Info Haji | Pembunuhan Holly Angela
Berita Terkait
Lamar ABG, Pengusaha Ini Malah Dipolisikan
SBY Janji Ungkap Identitas Bunda Putri
Akil Mochtar Bantah Gunakan Perusahaan Istri
Bela Wawan, Buyung Utang Budi pada Airin
Berita terkait
Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu
43 hari lalu
Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.
Baca SelengkapnyaPasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur
43 hari lalu
Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaAdhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur
16 Februari 2024
Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak
13 Oktober 2023
Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.
Baca SelengkapnyaKasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti
4 Oktober 2023
Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.
Baca SelengkapnyaKasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban
4 Oktober 2023
Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.
Baca SelengkapnyaKasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi
1 Oktober 2023
Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.
Baca SelengkapnyaPolisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha
30 September 2023
Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini
Baca SelengkapnyaIcha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya
27 September 2023
Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam
Baca SelengkapnyaPenertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri
20 September 2023
Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.
Baca Selengkapnya