Bahasa Indonesia di Perbatasan Mulai 'Luntur'  

Reporter

Kamis, 10 Oktober 2013 14:03 WIB

Pemukiman warga di perbatasan RI - Timor Leste di Atambua. TEMPO/John Seo

TEMPO.CO, Surakarta - Penguasaan bahasa Indonesia berkaitan dengan jati diri bangsa. Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir, mengatakan penguasaan bahasa Indonesia tidak sekadar untuk alat berkomunikasi.

“Tapi sekaligus mencerminkan kecintaan kepada bangsa Indonesia,” kata dia, saat menjadi pembicara seminar pembelajaran bahasa, di Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Kamis, 10 Oktober 2013.


Dia khawatir dengan perkembangan bahasa di wilayah perbatasan. Menurut dia, masyarakat di perbatasan mulai kehilangan identitas kebahasaan. Misalnya di Sumatra Barat, mulai muncul bahasa Indonesia campur Melayu. “Sementara di Indonesia Timur, muncul bahasa Indonesia yang terpengaruh Melanesia,” kata dia.

Bahkan di Riau, masyarakat menganggap bahasa Melayu sama derajatnya dengan bahasa Indonesia. Padahal, bahasa Melayu tidak lebih dari bahasa daerah setempat. Dia mengatakan, jika hal itu diteruskan, lama-kelamaan masyarakat di perbatasan akan kehilangan identitas kebahasaan dan kebangsaannya. “Pertama olah rasa yang terpengaruh, lalu olah pikir,” ujarnya. Sehingga masyarakat dikhawatirkan meninggalkan budaya asli Indonesia dan beralih mengikuti budaya negara lain.

Untuk itu dia, meminta ada penguatan berbahasa Indonesia. Misalnya, ada tes kemampuan bahasa Indonesia bagi pegawai negeri sipil atau calon pegawai dan pejabat. “Terlebih bagi pejabat yang bertugas di luar negeri,” katanya.


Pemerintah juga berupaya mengenalkan bahasa Indonesia kepada masyarakat dunia. Caranya, dengan mengajarkan bahasa Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di negara sahabat.

Dekan Fakultas Sastra UNS Surakarta, Riyadi Santosa, mengatakan dalam kurikulum 2013, bahasa Indonesia tidak lagi dipandang sebatas pengetahuan atau ilmu, tapi bagian dari membangun nilai sosial dan budaya. “Siswa tidak hanya belajar struktur gramatikal, tetapi juga mempelajari nilai dan norma sosial budaya dari kalimat,” kata dia. Sehingga, siswa sekaligus mengetahui kekayaan sosial budaya Indonesia.


UKKY PRIMARTANTYO




Berita Terpopuler
Jawara, Ulama, dan Golkar dalam Dinasti Ratu Atut
Mercedes Rp 2 Miliar Akil Diatasnamakan Sopirnya
Jadi Ketua MK, Akil Beli Mercy dan Toyota Crown
Adik Atut Pernah Diincar KPK pada 2007
Sidang Disiarkan Live, Majelis Kehormatan MK Marah

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

47 hari lalu

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.

Baca Selengkapnya

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.

Baca Selengkapnya

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.

Baca Selengkapnya

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?

Baca Selengkapnya

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?

Baca Selengkapnya

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?

Baca Selengkapnya

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.

Baca Selengkapnya