TEMPO.CO, Jakarta - Dua set meja makan milik politikus PDI Perjuangan, Olly Dondokambey, akhirnya tiba di kantor KPK, Selasa siang, 8 Oktober 2013. Meja makan itu berbentuk kayu gelondongan utuh yang dihaluskan dan dibalut pelitur.
Meja makan diturunkan di KPK setelah menempuh perjalanan menggunakan truk dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Satu meja makan yang paling besar terdiri atas alas meja dari kayu jati berbentuk segi empat berukuran 4 x 1 meter persegi. Alas meja makan itu diperkirakan setebal 15 sentimeter. Empat kaki meja juga terbuat dari potongan kayu sepanjang 30 sentimeter persegi.
Sedangkan meja lainnya berukuran lebih kecil, sekitar 2 x 1 meter. Namun alas meja ini memiliki ketebalan yang sama dengan meja yang lebih besar.
Dua bangku sepanjang 1,5 meter juga terlihat diangkut dari boks truk. Bangku ini memiliki tekstur kayu yang dihaluskan dan dilapis pelitur, serupa dengan meja makan. Ukurannya ditaksir 30 x 10 sentimeter.
Dua set meja makan itu diduga diperoleh Olly dari Teuku Bagus Muhammad Noor, bekas ketua kerja sama operasi PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya, yang kini berstatus tersangka dalam kasus korupsi proyek gedung olahraga di Hambalang, Bogor. KPK dikabarkan tidak hanya menggunakan barang bukti tersebut untuk memperkuat penyalahgunaan kewenangan Teuku Bagus, melainkan juga membongkar peran DPR dalam proyek Hambalang.
KPK menggeledah rumah Wakil Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Olly di Jalan Reko Bawah, Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, 25 September lalu. Dalam penggeledahan yang berlangsung enam jam itu, KPK menyita dua set meja makan dan empat kursi yang terbuat dari kayu.
Priharsa Nugraha, Kepala Divisi Pemberitaan KPK, mengatakan dua set meja tersebut untuk sementara disimpan di KPK. "Akan diamankan di ground kantor KPK," ujar dia.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler:
Korupsi, Mahfud Md. Siap Potong Jari dan Leher
Ratu Atut Akhirnya Muncul di Hadapan Publik
Dinasti Keluarga Atut & Kemiskinan di Banten
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri
Berita terkait
Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL
8 jam lalu
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL
Baca SelengkapnyaKetahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa
2 hari lalu
Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?
Baca SelengkapnyaPermintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?
2 hari lalu
Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?
Baca SelengkapnyaDPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei
2 hari lalu
KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
2 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
3 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaSaid Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029
4 hari lalu
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
5 hari lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca SelengkapnyaReaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah
5 hari lalu
DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Baca SelengkapnyaDitolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi
6 hari lalu
Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya