Mediasi Gagal Damaikan Konflik Keraton Surakarta  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 4 Oktober 2013 18:04 WIB

Sinuhun Pakubuwono XIII, dikerubuti oleh dua kerabat keraton yang bertikai, sebelum penandatanganan nota kesepahaman dalam rangka proses rekonsiliasi Keraton Surakarta yang akan dilaksanakan, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 4 Juni 2012. Rekonsiliasi tersebut menetapkan Sinuhun Pakubuwono XIII sebagai Raja dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung Tedjowulan sebagai Patih, setelah terjadinya konflik dualisme di dalam kraton Surakarta Hadiningrat selama 8 tahun. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Surakarta - Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Surakarta, Jawa Tengah, gagal mendamaikan dua pihak yang berseteru di Keraton Kasunanan Surakarta, yaitu antara kubu Hangabehi dengan Dewan Adat, Jumat, 4 Oktober 2013.

Dalam pertemuan tertutup selama 2,5 jam yang digelar di Balai Kota Surakarta, tidak tercapai kesepakatan konkret. Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono XIII Hangabehi mengatakan Dewan Adat tidak mau berdamai. “Moeng tidak mau damai,” kata dia kepada wartawan usai mediasi, sembari bergegas menuju mobil.

Sedangkan Gusti Moeng atau Gusti Kanjeng Ratu Koes Murtiyah Wandansari, Ketua Lembaga Dewan Adat, langsung pergi begitu pertemuan ditutup Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Padahal, keduanya saudara kandung. Toh, Hadi Rudyatmo menegaskan pertemuan itu berhasil mendamaikan kedua kubu. “Mereka sepakat rukun,” kata dia, Jumat, 4 Oktober 2013 sore.

Dia menyebut kedua kubu sepakat berdamai dan siap menyelenggarakan peringatan 1 Sura mendatang secara bersama-sama. “Muspida akan mengiringi dengan berkuda dari keraton ke Balai Kota. Lalu 5 ribu orang akan mengikuti di belakang rombongan,” kata dia. Kirab itu untuk menunjukkan bahwa kedua kubu sudah rukun. Dia mengatakan kirab akan diikuti seluruh putra-putri Paku Buwono XII.

Rudy, sapaan akrab Hadi Rudyatmo, mengakui pertemuan hari ini masih tahap pertama. Dia mengatakan masih panjang tahap yang harus dilalui sampai benar-benar rukun. “Kami ingin selesaikan sampai tuntas." Dia menegaskan, urusan pemerintah hanya mendamaikan kedua kubu untuk hal-hal yang bersifat institusional, yaitu keraton sebagai institusi budaya. Soal internal keluarga, “Biar mereka selesaikan sendiri,” kata dia.

Tujuan mendamaikan semata mengikuti instruksi Menteri Dalam Negeri. “Ada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya sebagai dasar kami ikut campur. Kalau kami dianggap mengabaikan keraton sebagai bagian cagar budaya, kami bisa kena denda Rp 500 juta dan penjara 3 tahun,” ucapnya.

Rudy mengatakan setelah 1 Sura yang jatuh pada 5 November mendatang, akan ada pertemuan lanjutan. Pertemuan akan melibatkan lebih banyak pihak keraton.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

3 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

12 Nama Mendaftar Pilkada Solo lewat PDIP, Dari Kader Partai Hingga Pedagang Mur Baut

3 hari lalu

12 Nama Mendaftar Pilkada Solo lewat PDIP, Dari Kader Partai Hingga Pedagang Mur Baut

Para pendaftar baka calon wali kota dan wakil wali kota Solo dari PDIP memiliki latar belakang beragam.

Baca Selengkapnya

Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo

9 hari lalu

Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo

Tema Animal Movements pada Solo Menari 2024 berelasi dengan Solo Safari dan Taman Sriwedari yang mewakili Kota Solo di masa kini dan masa lalu.

Baca Selengkapnya

Gibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang

10 hari lalu

Gibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang

Dalam pertemuan dengan Ma'ruf Amin, Gibran menyampaikan meminta wapres meresmikan tempat wisata di Solo pada Juni mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

15 hari lalu

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.

Baca Selengkapnya

Periode Libur Lebaran: 5 Rekomendasi Makanan Khas Kota Solo

18 hari lalu

Periode Libur Lebaran: 5 Rekomendasi Makanan Khas Kota Solo

Kota Solo menjadi surga kuliner bagi pengunjung yang tengah berlibur di kota ini, termasuk libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

33 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

7 Hotel Dekat dari Stasiun Solo Balapan yang Harganya Terjangkau

41 hari lalu

7 Hotel Dekat dari Stasiun Solo Balapan yang Harganya Terjangkau

Jika Anda pergi ke Solo, ada beberapa pilihan hotel dekat dari Stasiun Solo Balapan yang harganya terjangkau dan fasilitas lengkap.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kursi PDIP di DPRD Solo Anjlok 10, PSI Bertambah Jadi 5

51 hari lalu

Jumlah Kursi PDIP di DPRD Solo Anjlok 10, PSI Bertambah Jadi 5

Perolehan kursi PDIP di DPRD Solo pada Pileg kali ini turun jika dibandingkan dengan Pileg 2019, yaitu dari 30 kursi menjadi 20 kursi.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

55 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya