TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal menguji data yang diserahkan Robert Tantular, bekas pemilik Bank Century. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan hasil pengujian akan menjadi bahan pengusutan kasus pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
"Data itu digunakan bila misalnya dianggap menguatkan pengusutan kasus," kata Johan di kantornya, Senin, 30 September 2013.
Johan mengatakan pengusutan kasus Bank Century terus dilakukan lembaganya. Oleh karena itu, setiap data yang diserahkan saksi maupun tersangka tidak akan didiamkan.
Robert yang kembali diperiksa Senin ini mengaku membawa tiga data terkait rekayasa pemberian dana talangan Bank Century Rp 6,7 triliun. Data tersebut adalah surat pernyataan dari manajemen Bank Century pada 30 Oktober 2008 yang menyebutkan bahwa bank tersebut hanya membutuhkan Rp 1 triliun untuk mengatasi kesulitan dana likuiditas karena imbas krisis ekonomi global 2008.
Kemudian letter of intent dari perusahaan Sinar Mas pada 16 November 2008 yang ingin mengambil alih bank Century. Dan pernyataan pemegang saham yang ditandatangani dalam sebuah berkas perusahaan Bank Century bahwa pada saat dinyatakan bank itu diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan, Robert memiliki kewajiban untuk menyetor dana sebanyak 20 persen dari yang dibutuhkan Century.
TRI SUHARMAN
Terhangat
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah
Berita terkait
Robert Tantular Serahkan Tiga Bukti Kasus Century
Robert Tantular Minta Aliran Dana Century Dibuka
Terpidana Century Akan Ditukar Pengedar Narkoba?
Berita terkait
Mahfud Md Sebut Kasus Century Buat Pejabat Trauma Ambil Kebijakan
25 Juli 2020
Menkopolhukam Mahfud Md mengatakan ada trauma di kalangan pejabat pemerintahan kala mengambil langkah cepat menanggulangi dampak Covid-19.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani, Anggaran Stimulus Covid-19, dan Trauma Kasus Century
28 Juni 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait situasi akibat virus corona Covid-19 dan krisis keuangan yang terjadi pada 2008.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Penyelidikan Sumber Waras dan Century Tak Dihentikan
20 Februari 2020
KPK mengatakan empat kasus besar yang sedang mereka selidiki tak dihentikan.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian Kasus Jiwasraya Lewat Pansus DPR Dipertanyakan
20 Januari 2020
Jika ingin serius membongkar dugaan korupsi, PKS dan Partai Demokrat seharusnya tidak membedakan kasus Jiwasraya dan Asabri.
Baca SelengkapnyaDPR Minta Kasus Jiwasraya Diusut Tuntas, Lebih Besar dari Century
16 Januari 2020
Kasus Jiwasraya disebut lebih besar magnitudenya dibandingkan kasus Century.
Baca SelengkapnyaBandingkan dengan Kasus Century, PPP Dukung Pansus Jiwasraya
7 Januari 2020
Saat ini, kasus korupsi Jiwasraya tengah diselidiki oleh Kejaksaaan Agung.
Baca SelengkapnyaPolitikus PKS dan Gerindra Minta KPK Ungkap BLBI dan Century
21 Desember 2019
PKS dan Gerindra menganggap pengungkapan kasus BLBI dan Century bisa menjawab beberapa hal.
Baca SelengkapnyaMAKI Minta KPK Limpahkan Kasus Century ke Polisi
17 September 2019
MAKI kembali mengajukan gugatan praperadilan terhadap KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait kasus Century.
Baca SelengkapnyaRevisi UU KPK, Perkara Kakap di KPK Rawan Dihentikan
17 September 2019
Revisi UU KPK dianggap bisa mempengaruhi kelanjutan sejumlah kasus korupsi, seperti di Petral, Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, dan kasus Century.
Baca SelengkapnyaPengacara Bandingkan Hukuman Baasyir dengan Robert Tantular
23 Januari 2019
Mahendradatta membandingkan hukuman yang dijalani oleh Abu Bakar Baasyir dengan terpidana kasus Century, Robert Tantular.
Baca Selengkapnya