Kapal Tenggelam, Imigran Tinggal di Jakarta

Reporter

Sabtu, 28 September 2013 18:48 WIB

Pecahan kapal kayu yang membawa puluhan imigran gelap disapu ombak di pantai Agrabinta, Sukabumi, (28/9). Meski Australia telah menghentikan pemberian suaka, tidak menyurutkan tekad para imigran untuk menyelundup ke negara tersebut. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Bandung -Sebelum mengalami kecelakaan di perairan Cianjur, puluhan imigran gelap asal Timur Tengah dihimpun para pelaku inisiatornya di sebuah apartemen di Jakarta Pusat selama dua bulan terakhir.

"Mereka ditampung di sebuah apartemen di Jalan Rasuna Said dan mess di Jalan Pramuka, Jakarta,"ujar juru bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul saat dihubungi, Sabtu 28 September 2013.

Beberapa hari lalu, mereka bertolak ke kawasan pelabuhan di wilayah Banten untuk menyeberang secara gelap ke wilayah Australia. "Mereka berangkat ke Banten dengan menumpang tujuh kendaraan roda empat," kata Martinus.

Setiba di sebuah pantai di Banten, para imigran asal Irak, Libanon, dan negeri Timur Tengah lainnya ini lalu menaiki kapal tongkang untuk menyeberang ke perairan Australia. Di tengah laut, nakhoda meninggalkan kapal setelah menerima duit dari para imigran dengan menggunakan perahu kecil.

"Kapal akhirnya dikemudikan sendiri oleh imigran (yang mampu mengemudi). Namun kemudian mereka terombang-ambing sekitar 5 hari di laut sampai kehabisan solar dan akhirnya kapal pecah di perairan Agrabinta, Cianjur,"kata Martinus.

<!--more-->


Dari data yang diperoleh Martinus hingga hari ini, total jumlah imigran laki-laki dan perempuan yang meninggal sebanyak 22 orang, sedangkan korban selamat 28 orang. "Kronologi lebih detail masih dalam penyelidikan,"kata dia.

Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suhardi Alius juga belum memperinci dari pantai mana para imigran yang membawa serta anak-anak tersebut di kawasan Banten. Penyelidikan dilakukan berkoodinasi dengan Polda Banten dan Mabes Polri.

"Itulah dari pantai mana mereka berangkat, kronologi kapal sampai tenggelam dan para pelaku yang terlibat dan pemilik kapal sementara ini masih kami selidiki dan dalami,"kata Suhardi usai sebuah acara di Jalan RE Martadinata, Bandung, Sabtu 28 September 2013.

Warga Kampung Genggong, Desa Sinar Laut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat, 27 September 2013, sekitar pukul 11.00 WIB, menemukan puluhan orang yang terdampar dalam keadaan masih hidup dan tewas di pantai.

"Menurut informasi mereka (para korban) adalah penumpang kapal tongkang yang karam di perairan Tegalbuleud, Sukabumi. Sangat mungkin mereka terbawa ombak hingga terdampar di Sinarlaut," kata Camat Agrabinta Erus Ruskandar kepada Tempo kemarin.

ERICK P. HARDI


Topik Terhangat
Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Mun'im Idris Meninggal | Info Haji | Tabrakan Maut


Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya