TEMPO.CO, Batam - Rumah Detensi Imigrasi Tanjung Pinang membutuhkan tempat hiburan untuk para imigran yang ditampung di tempat itu. “Itu untuk kenyamanan imigran,” kata Kepala Rumah Detensi Imigrasi Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Surya Pranata, di kantornya, Rabu, 25 September 2013.
Menurut Surya, 348 imigran tak resmi yang ditampung di rumah detensinya membutuhkan hiburan. Selama ini, ia mendatangkan grup organ tunggal setiap dua pekan sekali. Terkadang, ia membawa mereka ke pantai atau berolahraga di luar. "Tapi kalau dibawa keluar rawan kabur," ujarnya.
Selain mengusulkan tempat hiburan, kata Surya, Rumah Detensi Imigrasi Tanjung Pinang membutuhkan pembangunan blok khusus perempuan yang belum ada. Selama ini mereka dicampurkan ke ruangan imigran keluarga. Permintaan itu pun telah disampaikannya kepada Dirjen Imigrasi dan International Organization for Migration. "Di belakang rumah detensi ada tanah kosong, kita minta dibangun di sana," ujarnya.
Tak hanya itu, untuk menambah pengamanan, kata dia, tempatnya membutuhkan kamera CCTV. Ia juga menginginkan agar dibuatkan rumah dinas bagi para pegawainya. Soalnya mereka harus memantau imigran selama 24 jam.
Rumah Detensi Imgrasi Tanjung Pinang merupakan salah satu dari 13 rumah detensi yang dibuat oleh pemerintah. Rumah detensi yang mulai beroperasi pada April 2009 ini dijadikan sebagai pusat penampungan untuk memfasilitasi penempatan orang asing yang mencari suaka ke negara ketiga. Saat ini mereka menanmpung 348 imigran ilegal dan 12 di antaranya merupakan perempuan.
Dengan luas bangunan mencapai 4.692 meter persegi, rumah detensi itu bisa menampung 400-500 orang. Mereka ditempatkan di 13 blok dan enam ruang isolasi.
NUR ALFIYAH
Berita Terpopuler:
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo
Jadi Rebutan Klub, Kiper Ravi Pilih Timnas U-19
Kenapa Dirut TVRI Dipecat?
Kampus Dijaga Preman, Mahasiswa UKI Mengamuk
Sering Ada `Agenda Rahasia`, Ini Kata Jokowi
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya