Pejabat Bandung pun Ber-OMG, LOL, dan FYI
Editor
Yudono Yanuar Akhmadi
Rabu, 25 September 2013 10:51 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Anak muda Bandung, bahkan kaum alay, kini punya pesaing baru di dunia Twitter. Para pejabat daerah di Kota Bandung kini mesti 'Twitter-an' dan paham istilah OMG (oh my God).
Hal itu terjadi lantaran kebijakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang mewajibkan para pejabat untuk menggunakan Twitter. Setelah mendengar kebijakan itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bandung, Bulgan Alamin, segera ambil langkah dengan membagikan modul cara menggunakan Twitter pada tiap-tiap kepala dinas.
Isi modul itu menerangkan istilah-istilah yang sering digunakan dalam Twitter, mulai dari mention, LOL (laugh out load), hingga OMG (oh my God). "Ya, mau enggak mau demi kelancaran informasi dan nyamannya berkomunikasi dengan masyarakat, kepala dinas mesti paham Twitter," ujar Bulgan ketika ditemui di kantornya, Selasa, 24 September 2013.
Adapun modul yang mesti tiap kepala dinas pelajari itu berisikan 23 istilah yang sering dipakai pada Twitter, seperti hashtag, tweeps, timeline, follow, unfollow, mention, retweet, direct message, OMG, LOL, FYI (for your information), dan CMIIW (correct me if I'm wrong).
Pada modul itu pun, Bulgan melanjutkan, kepala dinas akan diterangkan langkah-langkah dalam membuka halaman situs, membuat akun Twitter, hingga langkah log in Twitter. "Langkah ini saya lakukan semata-mata agar para SKPD punya pegangan selain belajar pada anak muda," kata dia.
Nantinya, Bulgan menerangkan, pengelola akun Twitter tiap instansi pemerintahan adalah pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) atau sekretaris PPID. "Kedua jabatan itu bertugas untuk meng-update status dan menjawab mention dari masyarakat."
Modul itu pun bisa dibilang lengkap. Bahkan, dalam modul itu, para kepala dinas dikenalkan dengan berbagai gadget yang mendukung aplikasi Twitter, seperti,BlackBerry, iPhone, Android, iPad, laptop, dan PC.
Selanjutnya: Kepala Dinas yang Gaptek
<!--more-->
"Kepala dinas yang biasanya gaptek (gagap teknologi), sekarang harus belajar main Twitter dan punya gadget yang mendukung pengoperasian Twitter," kata dia. Bahkan, kata Bulgan, ia sendiri mesti digurui putranya untuk bisa mengoperasikan media sosial berlogo burung ini.
Namun, dirinya menolak jika disebut gaptek. Dia melanjutkan, awamnya kepala dinas dalam mengoperasikan Twitter merupakan proses pembelajaran teknologi.
Walau sedikit merepotkan, Bulgan melanjutkan, dirinya tidak merasa terbebani dengan hadirnya kebijakan ini.
Kesiapan juga ditunjukkan oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Iming Ahmad. Dia setuju dengan langkah Ridwan karena, menurut dia, Twitter akan mempererat hubungan pemerintah dan masyarakatnya.
"Sebenarnya Dinas Bina Marga sudah punya sistem informasi aspirasi via SMS. Tapi Twitter ini ide bagus supaya masyarakat enggak repot," ujarnya. Tapi, untuk memahami Twitter, menurut Iming, tidaklah mudah. Dia mesti banyak bertanya pada anak dan bawahannya yang berusia muda.
Sebelum ada kebijakan Twitter itu pun, dalam setahun Bulgan dapat menerima 3.000 sampai 4.000 surat kritik.
Adapun kebijakan sistem informasi menggunakan Twitter itu ditawarkan oleh Ridwan Kamil yang saat itu baru menjabat tiga hari sebagai Wali Kota Bandung. Sejak dilantik menjadi Wali Kota Bandung pada 16 September lalu hingga hari ini, akun Twitter Ridwan telah menerima 9.400 kritik.
"Komentar yang masuk ke akun Twitter saya, sih, ngelapor soal sampah dan jalan bolong," kata Ridwan ketika ditemui Tempo di SMA Negeri 3 Bandung, Jalan Belitung, Bandung. Akun Twitter, katanya, berfungsi sebagai media komunikasi antara setiap SKPD dan masyarakat.
Ketika ditanya banyak pejabat masih awam dalam mengoperasikan Twitter, ia mengatakan, "Kan bisa belajar sama bawahannya yang lebih muda."
"Biar masyarakat enggak susah untuk mengajukan keluhan," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ini.
PERSIANA GALIH
Berita terpopuler
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo
Ngebut, Mahasiswa Pengemudi Porsche Kena Tilang
Nazaruddin Serahkan Bukti Korupsi E-KTP ke KPK
Tak Ada 'Damai' Bagi Mahasiswa Pengemudi Porsche
Capres, Duet Jokowi-JK Terpopuler di Dunia Maya