Petani Berunjuk Rasa di Istana Negara

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 24 September 2013 13:28 WIB

Seratusan petani berunjukrasa menyambut 100 hari pemerintahan SBY-Budiono di Semarang (28/1). Mereka menganggap SBY gagal menjalankan program swadaya beras sehingga tidak meningkatkan kesejahteraan petani. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang merayakan Hari Tani Nasional dengan berunjuk rasa di depan gedung Istana Negara, Jakarta Pusat. Mereka terdiri dari Serikat Petani Indonesia (SPI), Koalisi Pembaruan Agraria (KPA), Aliansi Gerakan Reforma Agraria, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman), dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Ketua SPI, Achmad Yakub, mengatakan bahwa ada dua tuntutan yang ingin disampaikan di demo ini. Pertama, mendesak pemerintah menaikan harga kedelai petani lokal. Alasannya, harga kedelai lokal hanya Rp 7000 per kilogram. "Setidaknya di tingkat petani Rp 8.500 per kilogram," ujar Achmad kepada Tempo, Selasa, 24 September 2013.

Menurut Achmad, pemerintah tidak pernah berpihak kepada petani kedelai lokal. Itu dapat dilihat dari keputusan pemerintah yang mendatangkan kedelai impor untuk mengatasi kelangkaan bahan baku tempe dan tahu itu di Tanah Air. Harga kedelai impor yang didatangkan pemerintah sekitar Rp 8300 per kilogram. "Akibatnya banyak petani yang tidak mau lagi menanam kedelai," ujarnya.

Tuntutan kedua, Achmad menjelaskan, tentang lahan pertanian. Menurut dia, jumlah petani yang memiliki lahan pertanian semakin menyempit. Kini, lahan-lahan dikuasai perusahaan pertanian. Jumlahnya pun bertambah dari 1.475 perusahaan di 2003 menjadi 5.486 perusahaan pada 2013. "Bagaimana produktivitas mau naik, tanah saja tidak ada," ucapnya.

Massa yang berjumlah sekitar 300 orang itu tiba di depan Istana Negara jam 12 siang. Sebelumnya, pendemo yang membawa berbagai atribut seperti spanduk dan bendera itu, berunjuk rasa di depan Mahkamah Agung dan Kementerian Pedagangan. Berdasarkan pantauan, demo berlangsung tertib dan tidak menimbulkan kemacetan di sekitar Jalan Medan Merdeka Utara.

Demo tersebut diamankan ratusan aparat kepolisian. Kepala Polsek Gambir, Komisaris Kasmono mengatakan, pasukan pengamanan yang diturunkan untuk demo ini sekitar 200 personel. "Gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Gambir," ujarnya.

SINGGIH SOARES

Topik terhangat:
Guyuran Harta Labora | Mobil Murah | Tabrakan Maut | Penembakan Polisi | Info Haji


Berita lainnya:
Alasan BBM untuk Android Ditunda
Fathanah Pernah Menikahi Pramugari
Asal Mula 'Jebret ow-ow-ow' Valentino Simanjuntak
Jebret, Kekayaan Bahasa Indonesia di Sepak Bola
Jokowi Ditantang Wali Kota Rotterdam Atasi Banjir

Berita terkait

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

16 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

22 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

22 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

23 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

29 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

29 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

29 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

29 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

30 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya