Muktamar NU Rawan Politik Uang

Reporter

Editor

Kamis, 25 November 2004 14:45 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-31 di Asrama Haji Donohudan dikhawatirkan akan diwarnai dengan politik uang. Aroma suap sudah mulai dirasakan meski sulit dibuktikan. Salah satu indikasinya adalah derasnya kucuran dana yang diterima pengurus pimpinan cabang (PC) NU yang kemudian digunakan membangun kantor NU di sejumlah daerah. Oleh karena itu sejumlah aktivis muda NU mendesak agar PB NU transparan soal pendanaan muktamar. Hal itu dikatakan aktivis muda NU yang tergabung dalam Nahdliyin Crisis Center (NCC) Luthfi Rohman dalam jumpa pers, Kamis (25/11).Menurut Luthfi dari pengalaman muktamar di Lirboyo, jago-jago yang bertarung untuk memperebutkan kursi Ketua Umum Pengurus Besar NU cenderung membiasakan memberikan uang kepada muktamirin. "Ini memang baru sebatas analisis dan kekhawatiran," kilahnya.Sebagai bagian NU, NCC mendesak agar PB NU transparan dalam berbagai hal termasuk pendanaan muktamar. "Selama ini NU tidak mengenal iuran, sehingga wajar kalau warganya menanyakan asal pendanaan, sehingga NU bisa menyewa suatu tempat untuk muktamar," kata Jazuli A Kasmani, aktivis NCC lainnya.Selain mengungkapkan kekhawatiran praktik politik uang, NCC juga menilai PB NU tidak serius menjalankan amanah khittah 1926. Penyebabnya adalah struktur dan kepemimpinan NU yang elitis dan tidak memahami permasalahan yang dialami warga NU. Mereka juga menyebut pemimpin NU sekarang ini juga bukan berasal dari kalangan yang memahami kultur NU. "Apa yang dilakukan PB NU ketika muncul masalah pada buruh migran yang sebagian besar merupakan warga NU. Tidak ada respon sama sekali kan, ini karena memang PB NU tidak peka terhadap permasalahan warganya sendiri," kata Luthfi.NCC mendesakkan agar NU melakukan mengevaluasi perencanaan mereka. Selain itu NU juga harus mengubah struktur organisasi dari model vertikal menjadi horisontal agar lebih mampu memahami problem-problem yang dihadapi warganya. Imron Rosyid - Tempo

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

13 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya