Prabowo Samakan Dirinya dengan Mandela

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 23 September 2013 08:19 WIB

Ketua dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta –Kandidat Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto , menyamakan diri dirinya dengan tokoh Afrika Selatan, Nelson Mandela, ketika diwawancara stasiun televisi internasional, Al Jazeera.

Nama Nelson Mandela disebut-sebut ketika wartawati kawakan Al Jazeera Veronica Pedrosa menanyakan soal catatan jejaknya yang membuat Prabowo masuk ke dalam daftar hitam pemerintah Amerika Serikat.

“Nelson Mandela juga pernah masuk daftar hitam Amerika Serikat, am I not in good company?” jawab Prabowo, yang langsung ditukas oleh Pedrosa. “Tapi Anda juga bukan Nelson Mandela.”

“Ya memang. Tapi Nelson Mandela pernah juga masuk daftar hitam Amerika Serikat,” kata Prabowo mengulangi pernyataannya. Dia menyatakan keyakinannya bahwa Amerika Serikat juga tahu bahwa dirinya tidak terlibat dalam segala kejahatan yang dituduhkan.

Nelson Mandela dan beberapa anggota Kongres Afrika Selatan memang pernah masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat. Nama mereka baru dicabut pada 5 Juli 2008. Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice mengatakan masuknya nama Mandela dalam daftar itu merupakan insiden memalukan bagi Amerika Serikat.


Pencekalan terhadap Prabowo dan empat jenderal lain baru ketahuan setelah visa mereka ditolak ketika akan ikut rombongan Presiden ke Amerika Serikat tahun 2010.

Kepada Al Jazeera, Prabowo juga mengatakan selama tiga kali mencalonkan diri, tiap kali dukungan terhadapnya meningkat, tuduhan-tuduhan pun bermunculan. Baca hasil survei calon presiden

Prabowo mengatakan tuduhan-tuduhan terhadapnya sebagai pelaku kejahatan di Timor Leste maupun tuduhan kudeta tahun 1998 merupakan bagian dari fitnah yang ditujukan kepadanya.


“Orang-orang yang berada di puncak memang kerap menjadi obyek fitnah. Itu risiko profesi. Mereka didesain untuk menghancurkan reputasi saya,” katanya.

Dalam wawancara yang berlangsung di rumahnya--disebutkan berjarak dua jam dari Jakarta--yang berhiaskan ukiran kayu tersebut, Prabowo menuturkan beragam visi dan ambisinya jika terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. Dia berjanji untuk menjadi pemimpin yang kuat, sambil menyebut nama mantan Perdana Menteri Inggris Margareth Thatcher dan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kwan Yew.

“Rakyat Indonesia tidak bodoh, Anda tahu, itulah mengapa saya mendapatkan dukungan yang kuat.”

Video wawancara Al Jazeera dengan Prabowo tersebut bisa diunduh di http://www.youtube.com/watch?v=FFrHXbntm8o.



AL JAZEERA | NATALIA SANTI

Topik Terhangat:
Penembakan Polisi| Tabrakan Anak Ahmad Dhani |Mobil Murah|Miss World Info Haji

Berita Terpopuler:

BBM Ada di Android, BlackBerry Optimistis Bertahan
BBM Terbuka di Android, Penjualan BlackBerry?
Ngaku di Singapura, Nikita Mirzani Cuit dari Grogol
Jumpa Boediono, Ahok Melunak Soal Mobil Murah
Mobil Murah Cuma Trik Dagang

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ketika Megawati dan Prabowo Kompak Ingatkan KPU Soal Pemilu 2019

19 Februari 2018

Ketika Megawati dan Prabowo Kompak Ingatkan KPU Soal Pemilu 2019

Megawati dan Prabowo meminta KPU mengelar Pemilu 2019 dengan adil.

Baca Selengkapnya

Anies Diprediksi Jadi Wakil Prabowo, Gerindra:Masih Fokus Jakarta

16 Februari 2018

Anies Diprediksi Jadi Wakil Prabowo, Gerindra:Masih Fokus Jakarta

Jika Prabowo Subianto tidak mengikuti pencalonan presiden di Pilpres 2019, Anies Baswedan berpeluang besar menjadi rival kuat Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya