Tiga Orang Meninggal Akibat Diare di Kabupaten Limapuluh Kota

Reporter

Editor

Rabu, 24 November 2004 17:07 WIB

TEMPO Interaktif, Padang: Wabah diare berstatus kejadian luar biasa (KLB) di Sumatera Barat ternyata tidak hanya menjangkiti Kota Solok, tetapi juga di Kabupaten 50 Kota. Sejak 9 November hingga hari ini, Rabu (24/11), tiga warga Jorong Batuhampar, Kenagarian Batuhampar, Kecamatan Akabiluru meninggal dunia di rumah sakit akibat diare. Sedangkan 97 warga lainnya di jorong (setingkat dusun) dirawat di rumah sakit.Ketiga korban meninggal adalah Sukwarman, 70 tahun, dan Marshal, 40 tahun. Kedua petani itu meninggal di Rumah Sakit Adnan WD Payakumbuh. Sedangkan satu lagi Ny. Hanif, 38 tahun, seorang guru yang meninggal setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi. Sedangkan dari 97 korban yang masuk ke rumah sakitsejak 9 November, sebagian besar rawat jalan dan sudahkembali ke rumah. Saat ini Rabu (24/11) hanya tinggaldua pasien rawat inap di RS Adnan WD Payakumbuh.Kepala Dinas Kesehatan Limapuluh Kota Sumirman Noermanmengatakan, jumlah penderita diare yang masuk ke RumahSakit Adnan WD setiap hari sejak 9 November itu,fluktuatif. Namun jumlah penderita terbanyak adalahpada hari-hari menjelang lebaran, rata-rata 22korban sehari. "Kami sudah melokalisir keluarga korban lainnya di Jorong Batuhampar yang belum terjangkit diare,termasuk mengamankan segala sumber yang diduga menjadipenyebab perkembangan penyakit tersebut," ungkapnya.Menurut Sumirman, berdasarkan informasi dari korban,para korban terkena diare setelah mengkonsumsi cendol(makanan tradisional) yang dijual pedagang untukpabukoan.Untuk mengetahui penyebab diare saat ini tim dariBalai Pengawasan Obat dan Makanan (POM), hari ini, mengambil sampel makanan yang dikonsumsi korbandan keluarga korban di Jorong Batuhampar. Sementara itu,sampel air sumur yang dipakai masyarakat sudah dikirimDinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota ke BalaiLaboratorium Kesehatan (BLK) Provinsi Sumatera Barat diPadang. Sementara itu, di Kota Solok korban kejadian luar biasa(KLB) diare tercatat 283 rawat inap. Saat ini tinggalsatu orang pasien diare yang dirawat di Rumah SakitTentara Solok, Rabu (24/11).Menurut hasil Balai Laboratorum Kesehatan SumateraBarat salah satu penyebab diare di Kota Solok diduga berasal dari air Batang Lembang. Dari hasil laboratorium air Batang Lembang yang mengalir di tengah Kota Solok tersebut mengandung kuman vibrio colera. Air Batang Lembang ini juga dijadikan sumber air baku PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Solok.Namun untuk memastikan apakah air PDAM juga mengandungkuman yang sama, saat ini BLK masih meneliti air hasilpenyulingan PDAM yang akan didistribusikan kerumah-rumah penduduk.Febrianti - Tempo

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

6 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

8 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

14 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

14 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

24 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

29 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

41 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya