Berantas Korupsi, Wali Kota Bandung Undang KPK

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 19 September 2013 19:24 WIB

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas, bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kamis 19 September 2013, siang tadi mengadakan pertemuan di Balai Kota Bandung. Dalam pertemuan itu Ridwan berkomitmen sekaligus mengundang Busyro untuk menjalankan roda pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.

"Saya berencana menandatandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Bandung dan Komisi Pembntasan Korupsi (KPK), pada 25 September mendatang," kata Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, setelah menggelar pertemuan di Balai Kota Bandung, Kamis, 19 September 2013.

Kerjasama tersebut, lanjut Emil, dilakukan untuk mencegah praktek korupsi dalam pemerintahan yang dipimpinnya. Menurutnya, model pemberantaran korupsi tersebut akan dilakukan di segala bidang pemerintahan.

Atas dasar itu pula, Emil berharap pemerintahan di Kota Bandung selama lima tahun ke depan berjalan dengan baik, bersih, dan transparan.

"KPK akan hadir langsung di Kota Bandung. Sehingga penyelenggaraan pemerintahan akan sangat transparan, sangat terawasi," kata Ridwan. Dirinya menilai kerjasama itu mampu menutup celah terjadinya tindak korupsi.

Kerja sama tersebut merupakan terobosan baru dalam pencegahan korupsi di birokrasi. "Kalau Bandung bisa berhasil berantas korupsi dengan cara ini, Bandung akan jadi inspirasi untuk kota-kota lain," katanya.

Sementara itu ditempat yang sama, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, melalui kerja sama tersebut pihaknya akan melakukan pengawasan langsung terhadap jalannya pemerintahan Kota Bandung. Busyro pun berencana menurunkan tim KPK yang setia mengawasi pemerintahan Kota Bandung. "Nantinya tim ini terdiri dari unsur KPK, pemerintah, dan masyarakat," katanya.

Busyro melanjutkan, dilibatkannya berbagai unsur tersebut merupakan wujud kedaulatan rakyat. Pasalnya, Busyro menilai KPK tidak tepat jika melakukan pengawasan sendiri."Karena yang berdaulat itu rakyat, bukan negara. Sehingga pencegahan korupsi ini akan melibatkan unsur KPK, internal pemerintahan, dan civil society," kata dia.

Sebagai tindak lanjut MoU, nanti KPK akan mengevaluasi jalannya pemerintahan selama kurun waktu yang belum dia tentukan. Tim itu nantinya akan turun langsung saat pemerintah menyusun Rencana Anggaran Biaya Daerah.

"Jadi prinsip dan semangat dari program ini ialah kami ingin memiliki desain konsep membangun birokrasi yang ramah. Yakni ramah dengan kebutuhan rakyat, ramah dengan kejujuran, dan ramah dengan unsur-unsur demokrasi," kata Busyro.

PERSIANA GALIH


Berita Terpopuler:
Minggu Ini BBM bisa di Android dan iPhone
Menteri Hatta Rajasa Kena Virus Vicky Prasetyo
TNI Investigasi Anggota AL Pelaku Penyekapan
Soal Ruhut Sitompul, PPP: Mau Jadi Komisi Kucing?
Di Tahanan, Vanny Mogok Makan

Berita terkait

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

23 jam lalu

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

23 jam lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

1 hari lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

1 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

1 hari lalu

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

1 hari lalu

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

2 hari lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

2 hari lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya