Kementerian Jamin Alat Sadap TNI Tak Diselewengkan

Reporter

Editor

Febriyan

Kamis, 19 September 2013 13:05 WIB

Menteri Pertahanan RI, Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro mengamati radar pada Helikopter Bell-412EP hasil pemberian Pemprov Kaltim kepada Kementrian Pertahanan RI di Hanggar Rotary Wing, PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat (13/7). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan membantah jika alat sadap baru yang dibeli untuk Badan Intelijen Strategis rawan penyalahgunaan. Kementerian pun menjamin peralatan intelijen merek Gamma TSE Ltd akan digunakan secara bijak oleh TNI, terutama untuk mendukung pertahanan negara.

"Ini hanya modernisasi alutsista TNI," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Sisriadi Iskandar, saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 September 2013.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti, khawatir alat sadap ini disalahgunakan TNI untuk memata-matai urusan dalam negeri. Kekhawatiran semakin meningkat jika peralatan intelijen itu digunakan untuk kepentingan partai politik tertentu dalam Pemilihan Umum 2014.

Menanggapi pernyataan Poengky, Brigjen Sisriadi Iskandar menjawab enteng. "Pemilu bukan urusannya TNI. Pengamanan Pemilu kan Polri. TNI hanya mem-back-up," kata dia.

Sisriadi meminta masyarakat dan penggiat hak asasi manusia tidak khawatir dengan penyalahgunaan intelijen TNI. Dia meminta masyarakat memegang pernyataan Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang sering berjanji netral dalam Pemilu 2014.

Sisriadi mencontohkan kekhawatiran masyarakat terhadap TNI yang tak terbukti. Pada 2004, masyarakat sempat khawatir dengan Undang-Undang TNI yang baru. Pegiat hak asasi khawatir dengan undang-undang baru itu karena khawatir TNI bakal merasuk lagi ke ranah sipil.
"Tapi buktinya sampai sekarang TNI netral kan, tidak ada bukti TNI berkuasa lagi. Jadi jangan berlebihan khawatir," kata Sisriadi.

Menurut rencana, Kementerian Pertahanan bakal menerima peralatan intelijen baru dari pabrikan Gamma TSE Ltd pada akhir 2013. Nantinya, peralatan senilai Rp 70 miliar ini akan diberikan kepada BAIS-TNI. Pembelian alat sadap ini masuk dalam skema modernisasi alat utama sistem persenjataan Indonesia.

INDRA WIJAYA

Berita Lainnya:
SBY: Di Dunia, Hanya Indonesia Izinnya Berbelit
M.S. Hidayat: Saya Penyebab Kemacetan Jakarta
Ini Curhat Jokowi ke Boediono Soal Mobil Murah
Ahok: Indonesia Lebih Baik dari Amerika
Vanny Ditahan, Anggita Sari Liburan di Bali
Ditolak Jadi Duta Besar, Foke Bilang Wajar








Advertising
Advertising

Berita terkait

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

57 hari lalu

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

57 hari lalu

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.

Baca Selengkapnya

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail

Baca Selengkapnya

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.

Baca Selengkapnya

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

30 September 2022

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.

Baca Selengkapnya