Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, Kombes Sutarno, memaparkan hasil penyidikan polisi beserta barang bukti dan dua tersangka kasus penjambretan dan pembunuhan terhadap Fransisca Yofie di Bandung, Jawa Barat, (13/8). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Pembunuhan model cantik Sisca Yofie di Bandung pada awal Agustus 2013 lalu masih menyisakan sejumlah tanda tanya. Apalagi jika dikaitkan dengan hubungan asmara antara Sisca Yofie dan seorang polisi bernama Kompol Albertus Eko. Meski polisi sudah menyatakan Kompol Albertus tidak ada kaitannya dengan kematian Sisca, spekulasi masih merebak di publik.
Ada yang menduga dua pembunuh Sisca Yofie yang kini mendekam di tahanan, Wawan dan Ade, adalah orang suruhan Kompol Albertus. Namun, hal ini pun sudah dibantah, baik oleh Wawan sendiri maupun oleh Kompol Albertus.
Upaya Tempo untuk menelusuri jejak hubungan antara Wawan dan Kompol Albertus di Polsek Astana Anyar tidak menemukan titik terang. Meski ayah Wawan, Ahri, mengakui bahwa anaknya sering berurusan dengan polisi, dia tidak bisa memastikan Wawan sudah mengenal Kompol Albertus Eko sebelum pembunuhan Sisca Yofie.
Ketika Tempo mendatangi Kapolsek Astana Anyar yang baru, Kompol Sutorih, dia menutup rapat-rapat mulutnya. "Saya enggak tahu. Saya belum masuk sini, saya enggak ngerti," kata Sutorih saat ditemui Tempo, Jumat, 6 September 2013, di ruang kerjanya.
Semula Tempo hendak meminta data penahanan pelaku kriminal selama Kompol Albertus Eko menjadi Kapolsek di sana. Jika Wawan pernah ditahan di Polsek Astana ketika Kompol Albertus bertugas, ada kemungkinan keduanya saling mengenal. Namun, upaya ini ditolak Kompol Sutorih.
"Jadi, saya harus ngomong apa? Saya tidak tahu dan saya orangnya tidak mau tahu," kata Sutorih tegas.
