Petani menunjukkan tikus hasil tangkapan mereka saat mengikuti tangkap tikus massal di kelurahan Sidoluhur, kecamatan Godean, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (28/7). TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.CO, Bojonegoro - Dua orang tewas tersengat aliran listrik untuk jebakan tikus selama dua pekan terakhir di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Korban pertama bernama Mustari, 50 tahun, warga Desa Margomulyo, Kecamatan Balen.
Mustari ditemukan tak bernyawa di sawahnya di Desa Pilanggede, Kecamatan Balen, Rabu 11 September 2013. Sedangkan sengatan kedua menimpa Wantoyo, 45 tahun, warga Desa Growok, Kecamatan Dander.
Mayat Mustari ditemukan Romli, tetangganya, terbujur di pematang sawah. Saat pertama ditemukan, di beberapa anggota tubuhnya terdapat luka bakar bekas sengatan listrik. Diduga korban menyentuh kawat jebakan tikus yang dipasang sejak tiga tahun silam.
Juru Bicara Kepolisian Resor Bojonegoro Ajun Komisaris Polisi Subarata mengatakan, keterangan beberapa saksi yang telah diperiksa menguatkan dugaan bahwa korban meninggal akibat tersengat listrik. Hal itu juga dibuktikan dengan beberapa saksi yang ada di lapangan. "Pemeriksaan masih berlanjut," kata Subrata, Kamis 12 Agustus 2013.
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Ahmad Djupari menyampaikan bahwa jebakan tikus beraliran listrik belum diatur oleh pemerintah daerah. Ia juga mengatakan tidak pernah merekomendasikan sol jebakan tikus berlistrik. "Belum ada aturannya dan tidak kami rekomendasikan," kata Djupari.
Sikap pejabat Bojonegoro terhadap jebakan tikus berbeda dengan Pemerintah Kabupaten Tuban. Tetangga Bojonegoro ini telah resmi melarang penggunaan strum tikus di sawah berisikonya tinggi.
Larangan resmi ini telah disampaikan Dinas Pertanian Tuban dan disosialisasikan ke masyarakat. Dengan larangan ini, nantinya akan ada tindakan lanjutan berupa razia bagi petani yang masih tetap menggunakan strum untuk membunuh hama tikus. "Larangannya sudah jelas," ujar Kepala Dinas Pertanian Tuban Darmudji.
Menjelang Musim Tanam, Petani Karawang Keluhkan Hama Tikus hingga Sulit Dapat BBM
14 Oktober 2023
Menjelang Musim Tanam, Petani Karawang Keluhkan Hama Tikus hingga Sulit Dapat BBM
Jali Subiarto, 49 tahun, salah satu petani padi di Indramayu tengah mempersiapkan musim panen tahap pertama yang akan dimulai pada November mendatang. Jali mengaku tengah khawatir karena saat ini lahan miliknya dan para petani lain tengah terserang hama tikus.