Petani Gunung Kelud Protes Dana Redistribusi Tanah

Reporter

Kamis, 12 September 2013 16:39 WIB

Ratusan warga lereng Gunung Kelud berunjuk rasa di Kantor Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri (21/12). Mereka menuntut pembebasan Suselo, warga Desa Sempu, yang didakwa menyerobot lahan PT Sumber Sari Petung. TEMPO/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Kediri - Ratusan petani di lereng Gunung Kelud berunjuk rasa ke kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kediri. Mereka memprotes biaya pengurusan redistribusi tanah yang diterapkan pegawai BPN di lapangan.

Mengendarai truk dan sepeda motor, para petani yang menempuh perjalanan sejauh 30 kilometer itu langsung berorasi setiba di kantor BPN Jalan Veteran Kota Kediri. Mereka meminta Kepala BPN Edi Kusdianto bertanggungjawab atas ulah anak buahnya yang meminta uang kepada para petani saat pengurusan redistribusi tanah. "Seret para mafia pertanahan ke penjara," teriak Nanik Hariyanti, koordinator aksi dari Serikat Petani Penggarap Bekas Perkebunan Sumbersari Petung (Sepakat Bersatu), Kamis, 12 September 2013.

Menurut Nanik para pegawai BPN meminta uang sebesar Rp 500.000 hingga Rp 3.000.000 dalam pengurusan per bidang lahan. Para petani di kawasan itu tengah mengurus sertifikat kepemilikan tanah yang menjadi obyek redistribusi tanah dari penguasaan PT Sumbersari Petung.

Perusahaan perkebunan ini diwajibkan oleh pengadilan untuk menyerahkan 73 bidang tanah kepada petani penggarap sebagai penerapan peraturan landreform. Para petani dianggap memiliki hak atas tanah garapan itu setelah mengelolanya secara turun temurun.

Dalam pelaksanaannya, petugas BPN memungut biaya sertifikat kepada petani dengan berbagai alasan. Padahal sesuai peraturan Undang-undang Landreform, seluruh biaya tersebut ditanggung oleh negara.

Kepala BPN Edi Kusdianto membantah anak buahnya melakukan pungutan. Namun dia mengakui jika dari 73 bidang tanah yang diajukan untuk memperoleh sertifikat landreform baru 53 bidang saja yang terselesaikan. Sisanya sebanyak 13 bidang diketahui fiktif karena identitas pemiliknya palsu. "Karena itu kami mengalokasikannya untuk fasilitas umum," kata Edi.

Perjuangan para petani untuk mendapatkan hak atas tanah ini cukup panjang. Setelah melalui bentrok fisik berkepanjangan dengan penjaga perkebunan dan polisi, para petani akhirnya mendapatkan hak tersebut melalui proses persidangan berulang kali. Bahkan tak sedikit petani yang dipenjarakan oleh PT Sumbersari Petung saat perselisihan berlangsung.


HARI TRI WASONO

Berita terkait

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

3 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

3 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

7 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

15 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

21 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

21 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

22 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

22 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

22 hari lalu

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

23 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya