Pemakaman korban kerusuhan Jember dijaga ketat ratusan aparat kepolisian dan TNI di Kecamatan Puger, Jember (12/9). Tempo/Mahbub Djunaedy
TEMPO.CO, Jember - Pemakaman almarhum Eko Mardi Santoso, 45 tahun, korban kerusuhan di Kecamatan Puger, Jember, dijaga ketat ratusan aparat kepolisian dan TNI, Kamis pagi, 12 September 2013. Aparat bersenjata lengkap berjaga-jaga di pemakaman umum Dusun Mandaran 1, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, itu.
Polisi mengantisipasi kericuhan susulan. Pasalnya, tempat pemakaman itu terletak persis di depan kompleks Pesantren Darussholihin yang sempat diserang massa, kemarin.
Proses pemakaman berlangsung sekitar 30 menit. Setelah itu, ratusan pengantar jenazah meninggalkan makam dengan pengawalan ketat aparat keamanan.
Sempat terjadi kericuhan kecil ketika rombongan pelayat itu melewati pesantren. Beberapa orang terlihat berteriak-teriak. Sejurus kemudian sebanyak tiga orang pengantar jenazah ditangkap polisi dan dibawa ke Markas Polsek Puger.
Wakil Kepala Kepolisian Sektor Puger, Komisaris Polisi Cecep Susatya, mengatakan ketiga orang itu ditangkap karena membawa senjata tajam berupa clurit dan pedang. "Kami masih akan memeriksa mereka," ujar Cecep.
Sebelumnya, sekelompok orang menyerbu Pesantren Darusolihin, kemarin. Mereka merusak pondok dan fasilitas yang ada. Setelah itu, massa menuju Tempat Pelelangan Ikan Puger. Di sana mereka menganiaya nelayan, Eko Mardi Santoso, dan membakar dua perahu yang sedang ditambatkan.
Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda
13 Februari 2024
Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda
Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.