Gagal Tanam Tembakau, Orang Madura Pilih Merantau

Reporter

Rabu, 11 September 2013 12:45 WIB

Tanaman tembakau. ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Pamekasan - Gara-gara gagal menanam tembakau akibat kemarau basah, ratusan orang dari berbagai desa di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, ramai-ramai pergi merantau.

Suasana haru tampak di terminal bus Tlanakan, Pamekasan, Rabu, 11 September 2013. Sejumlah perempuan menangis saat melepas suami atau anak mereka yang hendak naik bus untuk merantau.

"Saya banyak utang gara-gara gagal tanam tembakau," kata Sucipto, salah seorang perantau asal Desa Kertagena, Kecamatan Kadur. Jika terus diam di rumah sambil menggarap lahan, Sucipto yakin tak akan mampu membayar utangnya.



Merantau dianggap sebagai solusi tepat. Tujuan Sucipto dan sekitar 24 lelaki dari desa itu adalah menjadi buruh kebun kelapa sawit di Tarakan, Kalimantan Timur. "Ada teman yang sukses di sana, saya mau mengadu nasib juga ke sana," ujar Toni, perantau lainnya.

Tidak hanya dari Desa Kertagena. Eksodus perantauan juga berasal dari beberapa desa, seperti Bicorong, Pakong, Bajang, dan Somalang, dan Kecamatan Pakong. Serta dari Desa Sumber Waru, Kecamatan Waru; warga Desa Sokalelah; Gagah; Bungbaruh; Kertagena Tengah; dan warga Desa Kertagena Dajah, Kecamatan Kadur.

Hakim, salah seorang warga Pakong, mengaku punya tujuan lain, bukan menjadi buruh kelapa sawit. Dia ingin menjadi sopir truk batu bara di Kabupaten Kutai Timur, Kaltim. Sebelumnya, sudah ada 24 warga desanya yang eksodus ke Kalimantan gara-gara gagal tanam tembakau.

"Hanya tembakau harapan punya uang, hasil bumi lainnya cukup buat makan," kata bapak satu anak ini.

Husnul, perangkat Desa Bicorong, mengatakan eksodus semacam ini biasa terjadi setiap kali gagal tanam tembakau. Jika berhasil di perantauan, setahun mereka akan pulang kembali. "Banyak juga yang gagal," katanya.

Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Kalam menilai eksodus besar-besaran ini akibat kegagalan pemerintah menyejahterakan petani. Akibatnya, profesi petani mulai ditinggalkan karena dianggap kurang menghasilkan banyak uang.

"Padahal pertanian itu penting, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi lumbung uang," katanya.

Salah satunya, pemerintah harus membiasakan petani menanam varietas tanaman lain selain tanaman wajib, seperti jagung, padi, dan tembakau. "Jadi, ketika yang satu gagal, tanaman lain masih bisa diharapkan," ujar Khairul.

MUSTHOFA BISRI

Berita Terpopuler

Orang Malaysia Lebih Bahagia Ketimbang Indonesia?
Penahanan Aktivis Antikorupsi Makassar Diprotes
Ingin Jadi Presiden, Dahlan: Saya Menjemput Takdir
Ditembak, DPR Nilai Bripka Sukardi Salahi Prosedur
Mabes Polri Mutasi Tujuh Kapolda

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

RPP Pengamanan Zat Adiktif Dipersoalkan, Dianggap Mengancam Kehidupan Petani Tembakau

13 Oktober 2023

RPP Pengamanan Zat Adiktif Dipersoalkan, Dianggap Mengancam Kehidupan Petani Tembakau

Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) mengkritisi RPP tentang pengamanan zat adiktif. Dianggap mengancam kehidupan petani tembakau.

Baca Selengkapnya

Mendag Bertemu Petani Tembakau di Kudus

3 Agustus 2023

Mendag Bertemu Petani Tembakau di Kudus

Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Pelaku Usaha dan Petani Maju, Negara Pasti Maju

3 Agustus 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Pelaku Usaha dan Petani Maju, Negara Pasti Maju

Zulkifli Hasan berkomitmen merespons setiap keluhan perusahaan dan petani untuk memastikan perdagangan berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Klembak Menyan, Konon Rokok Tradisional Indonesia

13 Mei 2023

Mengenal Klembak Menyan, Konon Rokok Tradisional Indonesia

Rokok Klembak Menyan mulai dikomersialkan pada 1925 dengan berdirinya perusahaan produksi pertama di kota Gombong

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Tembakau: Sejarah Rokok Kretek, Dibuat untuk Obat

11 Mei 2023

Serba-serbi Tembakau: Sejarah Rokok Kretek, Dibuat untuk Obat

Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menilai masuknya tembakau disetarakan narkotika di RUU Kesehatan berpotensi mematikan industri rokok kretek.

Baca Selengkapnya

Tembakau Disetarakan dengan Narkoba di RUU Kesehatan Menuai Protes

9 Mei 2023

Tembakau Disetarakan dengan Narkoba di RUU Kesehatan Menuai Protes

Tembakau disetarakan dengan Narkoba dalam RUU Kesehatan dinilai bisa menempatkan petani tembakau sebagai kriminal.

Baca Selengkapnya

RUU Kesehatan, P3M: Petani Tembakau Terancam Dianggap Penanam Ganja

13 April 2023

RUU Kesehatan, P3M: Petani Tembakau Terancam Dianggap Penanam Ganja

Perhimpunan dan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) menilai RUU Kesehatan mengancam petani tembakau.

Baca Selengkapnya

Slamet Riyadi Janji Kawal RUU Tembakau demi Kesejahteraan Petani

16 Februari 2023

Slamet Riyadi Janji Kawal RUU Tembakau demi Kesejahteraan Petani

Upaya meningkatkan kesejahteraan petani tembakau setelah melihat langsung kondisinya di Pamekasan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Kawasan Industri Tembakau Sumenep Bisa Tekan Penjualan Rokok Ilegal

3 Februari 2023

Kemenkeu Sebut Kawasan Industri Tembakau Sumenep Bisa Tekan Penjualan Rokok Ilegal

Menurut Kemenkeu, banyak kemudahan yang akan diperoleh pengusaha industri hasil tembakau yang berada di KIHT.

Baca Selengkapnya