Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) bersama (dari kiri) Gubernur DKI Joko Widodo, anggota DPR Effendi Simbolon dan mantan wapres yang juga Ketua PMI Jusuf Kalla saat menghadiri acara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diadakan PDI-P di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat (1/6). ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO, Surabaya - PDI Perjuangan Jawa Timur mengusulkan dua nama untuk diajukan sebagai calon presiden, yakni Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo. Dua nama ini nantinya akan dibawa ke rapat kerja nasional pada 6-8 September 2013.
Menurut anggota PDIP Jawa Timur, Didik Prasetiyono, dalam Rapat Kerja Daerah 1 September 2013 lalu telah dimantapkan masukan-masukan yang hendak dibawa ke rakernas, termasuk di antaranya kriteria calon presiden. "Usulan kriteria diserahkan ke rakernas," kata Didik.
Kriteria calon presiden yang diusulkan, kata dia, harus memiliki akseptabilitas tinggi. Mereka harus diterima dan dipilih masyarakat. Ada sejumlah tokoh populer, tapi hanya beberapa di antaranya yang memiliki tingkat keterpilihan tinggi.
Target PDIP, kata, Didik, memenangi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Karena itu, kriteria calon presiden yang disepakati dalam rakernas nantinya harus orang-orang yang dipandang diterima di hati rakyat.
Dari situlah muncul nama Ketua Umum PDIP Megawati dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dua nama inilah yang akan diusulkan dalam rakernas. Usulan tersebut akan menjadi pertimbangan ketua umum dalam mengambil keputusan.
Didik menampik adanya isu tiga kriteria calon presiden PDIP harus Islam, pernah menjadi kepala daerah, dan Jawa. Menurut dia, PDIP tidak pernah memasukkan latar belakang dan agama seseorang sebagai kriteria. "Buat kami, Bhinneka Tunggal Ika sudah final. Artinya, tidak membahas agama dan latar belakang. Terserah rakyat," ujarnya.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.