Alumni Kebidanan Laporkan Unas ke Kepolisian

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 3 September 2013 04:56 WIB

Ilustrasi Penipuan

TEMPO.CO , Jakarta:Sebanyak 22 orang alumni Program Studi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional melaporkan universitas itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya karena tuduhan penipuan. Kuasa hukum alumni, Anggota Divisi Advokasi Pusat Bantuan Hukum Indonesia, Muhammad Ridwan mengatakan, terlapor adalah Rektor Unas, El Amri Bermawi dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Rosmawati Lubis.

"Mereka dilaporkan atas Pasal 378 KUHP tentang penipuan," kata Ridwan, Selasa 2 September 2013. Pelapor diwakili dua alumni Prodi Kebidanan, Masitoh dan Aslamia. Sedangkan 20 orang lainnya akan menjadi saksi. Laporan bernomor No. LP/3011/IX/2013/PMJ/Dit Reskrimum itu bertanggal 2 September 2013.

Lilis, salah satu alumni yang ikut melapor mengatakan, Unas telah menipu calon mahasiswa dengan menyebut prospek karier Program D4 Bidan Pendidik sebagai bidan dan staf pengajar kebidanan. "Dalam brosurnya dikatakan bisa menjadi bidan praktek," ujarnya.Belakangan dia ketahui Ikatan Bidan Indonesia tidak memberi rekomendasi kepada Unas.

Menurut Lilis, dalam brosur yang dikeluarkan pada 2011 itu pun disebutkan, Unas menerima calon mahasiswa dari lulusan SMA maupun D3 Kebidanan. Padahal, kata Lilis, menurut peraturan Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia, untuk prospek karier bidan pendidik, harusnya Unas hanya menerima calon mahasiswa dari D3 Kebidanan. "Kenapa menerima dari SMA juga?" ujar Lilis mempertanyakan.

Ia merasa lebih ditipu lagi karena alumni sebenarnya tidak bisa jadi dosen kebidanan. Sebab, berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen, syarat menjadi dosen harus berpendidikan S2.

Lilis sebagai angkatan pertama prodi tersebut mengatakan awalnya tertarik mendaftar sebagai mahasiswa karena dalam brosur dijanjikan bisa menjadi bidan. Kenyataannya, menurut dia, sudah berkali-kali mencoba meminta kejelasan kepada pihak Unas soal akreditasi prodinya tapi masih gelap. "Sejak awal kuliah, jawabannya selalu masih dalam proses."

Lilis mengatakan, pihak Unas berdalih, alumni bisa menggunakan akreditasi universitas. "Padahal harusnya prodi juga punya akreditasi sendiri," ujarnya. Sampai sekarang, ijazah yang dimiliki tiap alumni tidak terakreditasi dan tidak bisa digunakan untuk praktek sebagai bidan.

Hal yang sama dikeluhkan Eha Setiawati, pelapor yang juga alumni Prodi Kebidanan, rekan seangkatan Lilis. Dia pernah mencoba melamar sebagai bidan ke Rumah Sakit Bunda Aulia dengan ijazah sekarang, namun ditolak. Pihak RS mempertanyakan Surat Tanda Registrasi (STR) bidan. "Kata mereka, saya kembali lagi kalau sudah punya STR."

Kini mereka masih berharap Unas bisa mengeluarkan STR. Jika tidak, mereka ingin uang kuliahnya dikembalikan. Lili menyebut, per mahasiswa rugi hingga Rp. 200 juta karena masalah ini. Jumlah itu mencakup biaya kuliah Rp. 5,5 juta per semester selama empat tahun, biaya transportasi, hingga biaya hidup. "Belum termasuk kerugian immaterial," ujar Lilis.

ATMI PERTIWI
Berita Terpopuler:
Briptu Rani: Keramahan Saya Disalahartikan

Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres

Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?

Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat

Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

17 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

20 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya