Ini Gebrakan Ganjar Pranowo untuk PNS Bandel  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 30 Agustus 2013 13:43 WIB

Ganjar Pranowo melambaikan tangan kepada pengunjungnya dalam pesta rakyat seusai dirinya dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah 2013-2018 di Gedung DPRD Jateng, Semarang, (23/8). Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengancam akan mempermalukan pegawai negeri sipil yang "bandel" dengan cara berdiri di depan peserta upacara saat apel. Ancaman yang ia sampaikan saat apel pagi di halaman kantornya pada Jumat, 30 Agustus 2013 itu, sudah dikoordinasikan dengan Badan Kepegawaian Daerah.

"Ini berlaku bagi PNS yang sudah kebangetan, apalagi yang menyangkut masalah etika dan susila," kata Ganjar Pranowo, yang mengaku sudah punya catatan sejumlah pegawai negeri sipil bandel di lingkungan kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.


Ganjar menjelaskan, sanksi permalukan PNS itu akan berlaku bila PNS bandel tak menghiraukan peringatan yang telah disampaikan. "Itu konsekuensi bila diingatkan sekali, dua kali tak bisa," katanya.

Komentar yang ia sampaikan ini sebagai peringatan agar ada kontrol diri untuk menjaga wibawa korps pegawai negeri sipil di lingkungan pemeirntah provinsi yang baru saja ia pimpin. Ganjar Pranowo memimpin apel pagi untuk pertama kalinya sebagai Gubernur Jawa Tengah pada Jumat ini.


Dalam sambutannya, ia mengusulkan agar apel tidak dilakukan setiap hari, tapi hanya berlaku saat kondisi penting saja. "Ada apel, tapi tidak harus ada setiap hari," kata Ganjar yang disambut riuh tepuk tangan para peserta apel di halaman kantor Gubernur Jateng.

Anggota komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, Arif Awaludin, mengomentari sikap Ganjar dengan mengeluarkan saran agar kebijakan reward maupun punishment yang dikeluarkan gubernur yang baru dilantik sepekan itu harus seimbang. Ia menjelaskan, hukuman mempermalukan bukan jalan yang tepat, jika tidak diiringi dengan konsistensi dan edukasi. "Tindakan tersebut dapat dilakukan jika sudah ada informasi terlebih dahulu, baru dikeluarkan sanksi," kata Arif Awaludin.

Meski begitu, Arif mendukung sanksi permalukan bagi PNS yang membandel dan ngeyel. "Ini demi pelayanan publik. Jangan sampai ada PNS yang melanggar peran dan sikapnya sebagai abdi negara," kata Arif, menjelaskan.

Arif menyatakan, selama ini persoalan kedisiplinan dan pelanggaran PNS hanya diketahui pemerintah provinsi lewat badan kepegawaian. Sedangkan DPRD tak pernah mendapat laporan. "Pembinaan PNS kan adanya di BKD,", katanya.

EDI FAISOL


Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat


Berita Populer

Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing

8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden

Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas

Bella Saphira-Agus Surya Bakti Nikah Jumat Besok

Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

18 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

23 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

1 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

2 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

3 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

5 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

6 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

6 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

6 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya