TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga kini belum bisa mencairkan dana bantuan hibah senilai Rp 1,1 miliar untuk Keraton Kasunanan Surakarta. Dana tersebut dianggarkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui bantuan hibah untuk operasional Keraton Solo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dana belum dicarikan karena hingga kini belum diketahui siapa yang sah menerima bantuan tersebut. "Lha, yang sah yang mana?" kata Ganjar di Semarang, Rabu, 28 Agustus 2013.
Kisruh kepemimpinan Keraton Surakarta sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Bahkan, dua hari lalu, sempat terjadi kemelut di Keraton Surakarta.
Pada masa Gubernur Jawa Tengah dijabat Bibit Waluyo, upaya rekonsiliasi Keraton Surakarta Hadiningrat sudah dilakukan, yakni ditandai dengan penandatanganan kedua pihak yang sempat kisruh, yakni Paku Buwono XIII Hangabehi dengan Paku Buwono XIII Tedjowulan. Namun, rekonsiliasi itu ternyata tak berjalan mulus. "Rekonsiliasi memang sudah dilakukan, tetapi implementasinya tidak berjalan," kata Bibit ketika itu.
Pada akhir Juli 2012 lalu, salah seorang kerabat Keraton Solo, BRA Mooryati Soedibyo, juga sudah bertemu Bibit Waluyo untuk membahas soal konflik Keraton Surakarta. Tapi, saat itu, Bibit enggan menjelaskan di mana masalah kegagalan rekonsiliasi itu. Sementara Moeryati Sudibyo kala itu juga enggan berkomentar setelah bertemu dengan Bibit Waluyo.
ROFIUDDIN
Berita terkait
Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta
27 Desember 2022
Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.
Baca SelengkapnyaPolisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta
25 Desember 2022
Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.
Baca SelengkapnyaPengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta
14 Februari 2021
Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.
Baca SelengkapnyaBerdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar
24 Juni 2017
Paku Buwana XIII sempat menggelar perjanjian dengan adik-adiknya yang tergabung dalam lembaga dewan adat Keraton Surakarta.
Baca SelengkapnyaPaku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya
24 Juni 2017
Raja Keraton Surakarta Paku Buwana (PB) XIII menggelar pertemuan kesepakatan damai dengan adik-adiknya, Sabtu dinihari 24 Juni 2017.
Baca SelengkapnyaHadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan
24 April 2017
Bupati Siak mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro yang diberikan oleh Paku Buwana XIII.
Baca SelengkapnyaKonflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII
22 April 2017
Soal konflik keluarga keraton Lembaga Dewan Adat dengan Tim Lima bentukan PB XIII Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan ke Sinuhun PB XIII.
Baca SelengkapnyaJumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng
22 April 2017
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan prosesi adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII keraton Solo dapat mengangkat pariwisata Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?
22 April 2017
Panitia Tingalan Jumenengan mengatakan kedatangan Lembaga Dewan Adat menunjukkan proses rekonsiliasi konflik Keraton Solo mengarah ke positif.
Baca SelengkapnyaKeraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik
22 April 2017
Wali Kota Surakarta FX HAdi Rudyatmo mengatakan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta siap.
Baca Selengkapnya