TEMPO.CO, Surakarta--Konflik yang terjadi antar kerabat Keraton Kasunanan Surakarta diyakini tidak mempengaruhi pariwisata di Surakarta, meski sempat terjadi aksi keributan pada Senin, 26 Agustus 2013.
Wakil Ketua Asosiasi Biro Wisata di Surakarta Daryono memperkirakan wisatawan tidak terpengaruh dengan konflik keraton. "Malah mungkin banyak wisatawan yang datang ke Solo. Mereka justru ingin lihat seperti apa konfliknya, seperti yang mereka saksikan di televisi atau yang mereka baca di media," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 27 Agustus 2013.
Menurutnya kunjungan wisatawan ke suatu daerah atau obyek wisata hanya dipengaruhi oleh faktor keamanan yang mengancam keselamatan jiwa wisatawan. Jika memang wisatawan aman, sementara pihak lain yang bertikai, wisatawan akan datang. "Apalagi ini konflik keraton. Yang bagi sebagian orang sangat menarik," katanya.
Dia mengatakan saat konflik yang berujung keributan terjadi pada 2005, buktinya wisatawan tetap berkunjung ke keraton. Sama seperti sekarang, mereka ingin melihat secara langsung konflik yang terjadi.
Hanya saja, dia mengingatkan, keraton akan mendapat malu dan tidak lagi mendapat respek dari masyarakat. "Memang keraton tetap ramai, tapi karena masyarakat ingin lihat konfliknya. Keraton tidak lagi dihargai masyarakat," katanya.
Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mengatakan kedua keraton, Kasunanan dan Pura Mangkunegaran sudah menjadi ikon wisata di Solo. Dia menyayangkan adanya konflik di Keraton Kasunanan.
"Sebenarnya keberadaan keraton bisa menarik wisatawan dalam dan luar negeri. Sayangnya sampai sekarang ada konflik internal yang tak kunjung reda," ucapnya.
Dia bermimpi suatu saat nanti Keraton Kasunanan bisa seperti Keraton Yogyakarta. Dimana rajanya dihormati masyarakat dan turut mendukung pariwisata khususnya yang berbasis budaya.
UKKY PRIMARTANTYO
Terhangat:
Konflik Keraton Solo | Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita terkait:
Mobil Hardtop Jebol Pintu Keraton Surakarta
Raja Pakubuwono XIII Disandera?
Keraton Surakarta Ribut, Kelompok Silat Dikerahkan
Berita terkait
Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta
27 Desember 2022
Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.
Baca SelengkapnyaPolisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta
25 Desember 2022
Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.
Baca SelengkapnyaPengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta
14 Februari 2021
Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.
Baca SelengkapnyaBerdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar
24 Juni 2017
Paku Buwana XIII sempat menggelar perjanjian dengan adik-adiknya yang tergabung dalam lembaga dewan adat Keraton Surakarta.
Baca SelengkapnyaPaku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya
24 Juni 2017
Raja Keraton Surakarta Paku Buwana (PB) XIII menggelar pertemuan kesepakatan damai dengan adik-adiknya, Sabtu dinihari 24 Juni 2017.
Baca SelengkapnyaHadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan
24 April 2017
Bupati Siak mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro yang diberikan oleh Paku Buwana XIII.
Baca SelengkapnyaKonflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII
22 April 2017
Soal konflik keluarga keraton Lembaga Dewan Adat dengan Tim Lima bentukan PB XIII Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan ke Sinuhun PB XIII.
Baca SelengkapnyaJumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng
22 April 2017
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan prosesi adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII keraton Solo dapat mengangkat pariwisata Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?
22 April 2017
Panitia Tingalan Jumenengan mengatakan kedatangan Lembaga Dewan Adat menunjukkan proses rekonsiliasi konflik Keraton Solo mengarah ke positif.
Baca SelengkapnyaKeraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik
22 April 2017
Wali Kota Surakarta FX HAdi Rudyatmo mengatakan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta siap.
Baca Selengkapnya