Sejumlah pekerja memeriksa kelayakan surat suara pilkada Jawa Timur sebelum didistribuksikan ke sejumlah kecamatan di KPU Kota Gresik, Minggu (18/8). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Dua hari menjelang hari pencoblosan Pemilihan Gubernur Jawa Timur, situasi politik di sana terasa memanas. Dua unggulan utama Pilgub Jatim, Khofifah Indarparawansa dan Soekarwo saling tuding melakukan politik uang.
Selasa 27 Agustus 2013, Jazilul Fawaid, Ketua Tim Pemenangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja menuding Tim Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) membagi-bagikan uang kepada tukang becak ketika kampanye di Tulungagung.
Uang itu, kata Jazilul, dimasukkan ke dalam amplop berstiker KarSa. Jazilul mengaku memiliki rekaman video dan foto. Rencananya, bukti itu akan diserahkan kepada Badan Pengawas Pemilu Jawa Timur.
Sementara itu, Ketua Tim Sukses Soekarwo-Saifullah Yusuf, Tony Sunarto, menyangkal tudingan politik uang itu. Dia menuding ada kubu lain yang sengaja menebar politik uang dengan membagikan kopi bergambar KarSa yang disertai dengan uang Rp 250 ribu. "Itu cara-cara yang jahat, itu bukan kita," ujarnya.
Menurut Tony, kampanye yang dilakukan KarSa harus santun dan taat aturan. Instruksi inilah yang selalu ditekankan Soekarwo dan Saifullah Yusuf. Upaya politik uang semacam itu, kata Tony hanya memperburuk citra KarSa.