Tiga Perusahaan Ditugasi Survei Panas Bumi  

Rabu, 21 Agustus 2013 15:41 WIB

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Dieng. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga perusahaan mendapatkan penugasan untuk mengembangkan energi panas bumi di sejumlah wilayah di Indonesia. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Hitay Group, PT Bumi Lesugolo, dan PT Energy Kinan Internasional. Mereka mendapat tugas melakukan survei pendahuluan di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Barat.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo mengatakan, pengembangan panas bumi sebagai salah satu proyek energi baru dan terbarukan harus segera dilakukan.

"Pada tahun 2020, penggunaan energi baru dan terbarukan ditargetkan bisa mencapai 22 persen dari total kebutuhan energi nasional. Tahun ini baru 6 persen," kata dia dalam pembukaan EBTKE Conex di Jakarta Convention Center, Rabu, 21 Agustus 2013.

Penugasan survei pendahuluan kepada tiga perusahaan ini memberi kontribusi investasi dengan total sebesar US$ 6,9 juta. Adapun nanti jika dinilai ekonomis dan ditetapkan sebagai wilayah kerja panas bumi, diperkirakan proyek ini dapat menyerap tenaga kerja hingga 800 pekerja. "Dengan total investasi mencapai US$ 2 miliar," ujarnya.

PT Hitay Group mendapatkan tugas survei panas bumi di Provinsi Sumatera Selatan, Sumatara Barat, Bengkulu, dan Jawa Timur. Adapun PT Bumi Lesugolo akan melakukan survei di Nusa Tenggara Timur, sedangkan PT Energy Kinan Internasional akan melakukan survei di daerah Gunung Galunggun, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya.

Hingga saat ini, sudah banyak investor yang telah mengajukan izin survey dan eksplorasi panas bumi. Namun, hanya sedikit yang telah mengalami kemajuan, di antaranya, PT Supreme Energy yang mengembangkan proyek panas bumi di Sumatera dan PT Chevron Geothermal di Gunung Salak.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Ridha Mulyana membenarkan ada sejumlah tantangan untuk mengembangkan proyek panas bumi di Indonesia, yakni ketidakharmonisan undang-undang antar kementerian teknis. Padahal, berdasarkan pemetaan kementerian, potensi pengembangan panas bumi 15 persen berada di kawasan hutan konservasi. Menurut Undang-Undang Kehutanan, apapun kegiatan di luar kehutanan di saba dilarang," ujarnya.

Ridha menjelaskan, sifat panas bumi pada dasarnya tidak merusak hutan. Justru, panas bumi bisa berkembang di wilayah yang kaya air, yakni di kawasan hutan. "Jadi persepsi bahwa panas bumi merusak hutan itu salah," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya saat ini sedang dalam proses merevisi Undang-Undang Panas Bumi agar sesuai dengan Undang-Undang Konservasi Hutan. Draft revisi undang-undang tersebut akan segera dikirim ke Dewan Perwakilan Rakyat setelah diteken oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami dengar Presiden sudah akan teken draft revisi UU ini. Kami harap pembahasan draft di DPR cukup sekali saja sehingga implementasi pengembangan panas bumi bisa segera dilakukan," ujarnya.

AYU PRIMA SANDI

Berita Terpopuler:
Lulung: Seluruh Tanah Abang Saya Bagi-bagi

5 Teknologi yang Mengancam Manusia

Lima Tokoh Ini Politikus Idola Anak Muda

Mau Dites Keperawanan, Siswi SMA Ketakutan

Ini Kronologi Aksi Gadis Pemotong 'Burung'

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

18 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

20 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

22 Oktober 2023

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

Hari Energi Sedunia menekankan betapa pentingnya energi terbarukan sebagai landasan utama untuk menjaga keberlanjutan dan sebagai prioritas strategis.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

26 Juli 2023

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

Rumput laut belum dieksplorasi untuk menjadi energi biomassa.

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

24 Mei 2023

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

Dengan letak geografis Indonesia, seharusnya gelombang laut dapat dijadikan energi alternatif.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dukung Energy Absolute Tanamkan Investasi di Indonesia

22 Mei 2023

Ketua MPR Dukung Energy Absolute Tanamkan Investasi di Indonesia

Salah satu kelebihan yang diusung oleh Energy Absolute adalah kemampuan fast charging.

Baca Selengkapnya