Terduga Teroris Asal Banyumas Terpengaruh Baasyir  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 18 Agustus 2013 16:35 WIB

ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Banyumas - Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie, mengkonfirmasi kebenaran penangkapan Imam Syafei, 21 tahun, oleh Densus 88 di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Banyumas. Imam Syafei ditangkap saat sedang berada di warung di Jalan Raya Buntu.

Syafei merupakan lulusan MTs Kebarongan, Kemranjen. Desa Kemranjen juga merupakan tempat tinggal Panglima Sayap Militer Jemaah Islamiyah (JI) Abu Dujana. Syafei sendiri merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara pasangan Slamet Raharjo, 65 tahun, dan Musrifah, 62 tahun.

"Anak saya mulai berubah sejak suka membaca buku-buku karangan Abu Bakar Baasyir," kata Slamet Raharjo, Ahad, 18 Agustus 2013.

Ia mengatakan, anaknya sering diperingatkan untuk tak membaca karya-karya Abu Bakar yang saat ini dipenjara di Nusakambangan itu. Namun anaknya bergeming dan terus membaca buku-buku sarat nuansa Islam garis keras itu.

Masih menurut Slamet, Syafei berkenalan dengan teman-temannya melalui Internet. Syafei juga diketahui sering pergi meninggalkan rumah tanpa berpamitan.

Ia merasa tabiat anaknya berubah sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan, kata dia, Syafei pernah pergi dari rumah selama empat bulan dan baru pulang saat puasa kemarin.

Syafei ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat perencanaan pengeboman Kedutaan Besar Myanmar dan vihara Buddha. Ia ikut pelatihan membuat bom yang dilatih oleh Sepriano alias Mambo.

Imam juga melakukan latihan militer (I'dad) di Gunung Salak, Jawa Barat, Januari 2013. Ia diduga menjadi pencari dana untuk halaqoh yang dipimpin Rohadi.

Desa Kebarongan selama ini dikenal dengan warganya yang taat beribadah. Di desa itu juga ada Pondok Pesantren Wathoniyah Islamiyah, yang salah satu alumnusnya bernama Saefudin Zuhry.

Saefudin merupakan kaki tangan Noordin M. Top. Ia yang merancang tempat persembunyian Noordin di Cilacap hingga bisa menikah lagi dan mempunyai anak dengan salah satu gadis di Cilacap.

H. Muchrojin, 69 tahun, tokoh Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, yang juga mantan guru sejarah di Pondok Pesantren Wathoniyah Islamiyah, mengatakan pondok tersebut berdiri tahun 1878. "Soal kurikulum sudah ikut pemerintah sejak tahun 1970-an," katanya.

ARIS ANDRIANTO

Topik Terhangat:

Suap SKK Migas
| Penembakan Polis| Sisca Yofie |Konvensi Partai Demokrat| Rusuh Mesir




Berita Terpopuler:
Ada 4 Polisi, Kenapa Bripka Maulana yang Ditembak?

Pengemudi Honda Jazz di Depok Masih Bungkam

BPK Temukan Cost Recovery Ilegal Rp 2,25 Triliun

Begini Cara Penembak Polisi Rampas Motor Satpam

Ini Ciri Penembak Polisi di Pondok Aren







Berita terkait

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

26 September 2019

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

12 Juni 2019

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.

Baca Selengkapnya