TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat kecelakaan dari H-7 hingga H+7 Lebaran sudah mencapai 719 orang. Menurut data kepolisian, jumlah tersebut turun daripada tahun sebelumnya pada periode yang sama.

"Data tahun lalu hingga H+7 jumlah korban tewas sebanyak 817 orang," kata Kepala Bagian Penerangan Umum markas besar kepolisian Komisaris Besar Agus Rianto pada Jumat, 16 Agustus 2013. Total kecelakaan juga berbanding lurus dengan jumlah korban, tahun ini tercatat sebanyak 3.279 kasus dari dari H-7 hingga H+7. Jumlah ini turun dari tahun 2012 yang mencapai 4.701 kasus.

Selain korban tewas, kata Agus, jumlah korban luka juga turun daripada tahun lalu. Luka berat tahun ini sebanyak 1.184 orang, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 1.336. "Korban luka ringan tahun ini 4326 orang, turun daripada tahun lalu yang sebanyak 4.574 orang."

Agus mengatakan, motor masih mendominasi sebagai kendaraan yang paling banyak mengalami kecelakaan. Tahun ini, kata dia, jumlah motor yang mengalami kecelakaan sebanyak 4.519 sedangkan tahun lalu 5.108.

Urutan kedua terbanyak yaitu bus yang berjumlah 218 unit, turun dari tahun lalu yang mencapai 251 unit. "Total hingga H+7 sebanyak 5.834 unit, sedangkan tahun 2012 lalu pada periode yang sama 6.991 unit."

Hingga H+7, Agus melanjutkan, faktor kelelahan masih menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan dengan jumlah lelah 623. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 305 kasus.

Penyebab kedua, menurut dia, adalah pengendara yang melampaui batas kecepatan yaitu sebanyak 332 kasus yang juga meningkat dari tahun lalu yang hanya berjumlah 103 kasus.
Selain itu banyaknya pengendara yang tidak menjaga jarak dengan pengemudi lain juga menjadi salah satu sebab dengan jumlah total 420 kasus.

"Angka ini turun daripada tahun lalu yang berjumlah 646 kasus," ujar Agus.

Untuk meminimalisai pelanggaran, polisi sudah melakukan sebanyak 134 ribu penindakan.
Operasi ketupat, kata dia, akan berakhir pada Sabtu 17 Agustus 2013. "Namun tugas polisi tidak pernah berakhir dalam mengamankan arus lalu lintas."

FAIZ NASHRILLAH