Calon Menantu Sultan HB X Mendapat Nama Keraton

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 12 Agustus 2013 17:37 WIB

Angger Pribadi Wibowo bercanda dengan calon istrinya yang merupakan putri keempat Sultan, GRA Nurabra Juwita usai wisuda pangeran di pendopo Keraton Kilen, Yogyakarta, (12/8). Angger Pribadi diwisuda sebagai pangeran dengan gelar KPH Notonegoro. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Calon menantu Sultan Hamengku Buwono X, Angger Pribadi Wibowo, diwisuda oleh keluarga Keraton Yogyakarta di Bangsal Kasatriyan Keraton Yogyakarta, Senin 12 Agustus 2013. Wisuda itu merupakan penggantian nama asli dengan nama keraton, yaitu Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro. "Penggantian nama merupakan tradisi Keraton. Karena ada perubahan status dari anak-anak menjadi dewasa dan menikah," kata Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta Kanjeng Raden Tumenggung Jatiningrat, Senin 12 Agustus 2013.

Nama baru itu diundangkan oleh Sekretaris Keraton atau Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta Gusti Bendara Pangeran Haryo Joyokusumo. Sedang anak keempat Sultan yang akan disunting Notonegoro, GRA Nurabra Juwita, diwisuda menjadi Gusti Kanjeng Ratu Hayu. Penentuan nama lewat proses musyawarah keluarga. “Ada sekitar 3-4 kali pertemuan untuk membahas,” ujar Jatiningrat.

Nama Notonegoro diambil dari nama Guru Besar Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Notonegoro berperan mengusulkan pada Presiden Soekarno agar Indonesia kembali pada UUD 1945 lewat Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Notonegoro juga dimasukkan Sultan HB IX dalam tim Radyopati, pengganti Patih Danurejo yang berhenti. Notonegoro adalah menantu Patih Danurejo VIII.

Sedang GKR Hayu, nama yang dipakai nenek tokoh gerakan perempuan Indonesia, RA Kartini. Nama GKR Hayu juga dipakai puteri HB II dengan GKR Kencono Wulan yang menikah dengan Raden Tumenggung Natadiningrat yang kemudian menjadi Paku Alam II. Kata Hayu, menurut Jatiningrat, berarti ayu dan becik. "Nama ini berat bagi saya. Kalau orang berpendapat: wong ora ayu," kata Hayu sambil tertawa.

Tapi dia bersyukur nama itu adalah nama nenek Kartini. Hayu melahirkan Raden Mas Adipati Aryo Sasraningrat, bupati Jepara. Calon suaminya, Angger berasal dari Kudus, yang juga daerah pesisir utara Jawa. "Siapa tahu, sepak terjangnya seperti Kartini," kata Hayu. Adapun Angger merasa Notonegoro nama yang berat. "Semoga bisa memenuhi harapan pemberi nama," ujarnya.

Notonegoro bekerja di badan PBB, UNDP, di New York. Sedang Hayu, game producer di Gameloft. Pernikahan direncanakan pada 22 Oktober 2013 dengan prosesi akan berlangsung sejak 20 Oktober dan pamitan pada 23 Oktober.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

30 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

52 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya