TEMPO.CO, Jakarta - Sabtu lalu seorang pria bernama Saiful alias Ade menyerahkan diri ke Kepolisian Sektor Sukajadi. Ade, yang ditemani kakeknya, Ahri, mengaku telah membunuh Franceisca Yofie yang tewas secara mengenaskan, Senin pekan lalu. Sisca tewas setelah diseret dalam keadaan telungkup dengan menggunakan motor sepanjang lebih dari 500 meter. Sisca juga mengalami luka bacok di kening dan kepala bagian belakang.
Berikut beberapa kejanggalan pengakuan Wawan dan Ade:
1. Wawan mengaku mengajak Ade untuk mengambil proposal sumbangan 17 Agustus. Ketika berkeliling meminta sumbangan Agustusan itu, Wawan membawa golok yang kemudian digunakan untuk membacok Sisca.
2. Tak banyak saksi melihat kejadian diseretnya Sisca dari tempat kosnya karena saat itu warga sekitar sedang menyiapkan untuk berbuka puasa. Kedua pelaku justru mengaku meminta sumbangan saat orang sibuk berbuka puasa.
3. Tempat tinggal Wawan dan Ade hanya berjarak 1 kilometer dari tempat kos Sisca di Cipedes Tengah. Untuk menempuh jarak itu, keduanya memakai helm full face.
4. Wawan dan Ade mengaku Sisca meronta saat dijambret sehingga terjatuh dan rambutnya tersangkut di gir motor. Namun, polisi tak pernah menyatakan rambut Sisca terpotong.
5. Wawan mengaku tak sengaja membacok Sisca. Dia mengaku hanya mencoba ingin memotong rambut Sisca yang tersangkut di gir motor. Namun, yang terkena bacokan bukan hanya kepala belakang, tetapi juga kening Sisca.