Seorang Muslim Syiah menangis saat doa bersama untuk korban kekerasan penyerangan warga Syiah di Sampang, Madura, dalam aksi "Malam Seribu Lilin" di Tugu Proklamsi, Jakartat, (28/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika, Nia Sjarifudin, menyatakan warga Syiah Sampang yang saat ini mengungsi di Rumah Susun Puspa Argo, Sidoarjo akan membuat pesan damai. Kegiatan yang difasilitasi ANBTI ini digelar khusus saat seluruh keluarga Syiah berkumpul jelang lebaran.
"Pesan damai lewat surat dan gambar di layang-layang. Supaya mereka tetap semangat dan tidak jadi generasi pendendam," kata Nia melalui pesan singkat, Rabu 7 Agustus 2013.
Selain membuat pesan damai, ANBTI menggelar buka puasa bersama di hari terakhir bulan Ramadhan. Kegiatan ini, menurut Nia, sengaja digelar saat beberapa anak warga Syiah yang belajar di Pesantren Bangil dan Pekalongan sedang libur dan bersama di tempat pengungsian.
Nia menyatakan, ANBTI berharap warga Syiah tetap memiliki semangat untuk menjaga kebhinekaan meski telah terusir dari kampungnya sendiri di Sampang. Warga Syiah justru diharapkan menjadi pejuang yang menghapus diskriminasi kelompok minoritas di masa depan. "Kiranya mereka jadi pejuang kebhinekaan," kata Nia.
Warga Syiah terusir dari kampung halamannya pasca bentrok dengan kelompok Sunni di Sampang. Sekitar 60 Kepala Keluarga ini sempat mengungsi di Gedung Olahraga Sampang yang kemudian direlokasi ke luar Madura yaitu Sidoarjo. (Baca juga: Lebaran di Rusun, Syiah-Sampang Rindu Kampung)