Buku 'Saksi Kunci' Diancam Gugatan, Ini Reaksi AJI  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 5 Agustus 2013 19:01 WIB

saksi kunci

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Umar Idris mengatakan bahwa 5 surat ancaman gugatan yang ditujukan pada Vincentius Amin Sutanto, pembocor rahasia pajak Asian Agri, merupakan bagian dari tindakan yang mengganggu kebebasan berekspresi.

Surat ancaman gugatan itu dilayangkan menanggapi terbitnya buku berjudul Saksi Kunci yang berisi tentang penyelewengan pajak oleh PT. Asian Agri Group 2002-2005. Kelima tembusan surat ancaman gugatan itu disampaikan kepada Metta Dharmasaputra selaku penulis buku.

Metta mendapati 5 surat ancaman gugatan saat tiba di kantornya. Kelima surat itu dikirimkan dengan amplop coklat dalam waktu yang sama pada Senin pagi, 5 Agustus 2013.

Surat itu berisi ancaman gugatan kepada Vincent jika tidak meralat ucapannya karena dianggap tidak benar. Isi surat itu juga meminta Metta menarik seluruh buku "Saksi Kunci" dalam 7 hari. Selain itu, pengirim surat juga mengancam jika Metta tidak menarik buku Saksi Kunci dalam waktu 7 hari, maka mereka akan mengambil langkah hukum dengan gugatan pencemaran nama baik.

Menanggapi isi surat itu, AJI mengatakan siap memberi bantuan advokasi kepada Vincent dan Metta. Misalnya dengan melibatkan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Sebab, hal ini terkait kebebasan berpendapat dan isi buku Saksi Kunci berdasarkan dokumen yang sah dan kesaksian pengadilan.

Umar juga mengatakan bahwa surat gugatan yang mengancam akan mengambil langkah hukum dengan gugatan pencemaran nama baik tidaklah relevan. "Buku Saksi Kunci merupakan karya ilmiah dan ditulis berdasarkan dokumen yang sah dan kesaksian pengadilan,"kata Umar. "Seharusnya mereka buktikan jika memang isi buku itu tidak benar," kata Umar menambahkan.

APRILIANI GITA FITRIA


Terhangat:
Bom Vihara Ekayana|
Mudik Lebaran| Ahok vs Lulung| Capres 2014|Anggita Sari



Terpopuler:
Vanny Rossyane: Saya Pernah Aborsi Anak Freddy

Sakti Eks Sheila On7 Belajar Islam di Tiga Negara

Apa Motif Peledak Vihara Ekayana? Ini Kata Kapolda

Akbar Tandjung Akui Elektabilitas Ical Rendah

Kronologi Ledakan di Vihara Ekayana



Advertising
Advertising




Berita terkait

AJI Minta Jaksa Hentikan Kriminalisasi Eks Pemred Banjarhits

21 Mei 2020

AJI Minta Jaksa Hentikan Kriminalisasi Eks Pemred Banjarhits

AJI meminta jaksa menghentikan kriminalisasi Eks Pemred Banjahits. Sebab, perkara ini sudah selesai di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Penahanan Wartawan Buton Tengah Dinilai Cacat Prosedur

9 Februari 2020

Penahanan Wartawan Buton Tengah Dinilai Cacat Prosedur

Penahanan seorang wartawan di Buton Tengah dianggap tak sesuai prosedur. Tanpa mediasi Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dipenjara Setelah Kritik Kambing Menteri di Facebook

3 Agustus 2017

Jurnalis Dipenjara Setelah Kritik Kambing Menteri di Facebook

Seorang jurnalis di Bangladesh ditahan setelah mengkritisi pembagian kambing oleh seorang menteri di Facebook.

Baca Selengkapnya

Pemberitaan Kasus Korupsi, Bupati-Wartawan Saling Lapor Polisi

31 Maret 2017

Pemberitaan Kasus Korupsi, Bupati-Wartawan Saling Lapor Polisi

Wartawan media online, Boni Lerek, mengklaim pemberitaan kasus korupsi yang dia tulis telah memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Presiden Diminta Setop Impunitas Kekerasan Pers

2 November 2016

Presiden Diminta Setop Impunitas Kekerasan Pers

Delapan kasus dugaan pembunuhan terhadap jurnalis hingga kini tak
kunjung tuntas.

Baca Selengkapnya

Jerman Tuding 5 Jurnalis Ini Bocorkan Rahasia Negara  

28 April 2016

Jerman Tuding 5 Jurnalis Ini Bocorkan Rahasia Negara  

Jerman memeriksa lima jurnalis setelah membuat film dokumenter dan menerbitkan buku. Mereka dituduh membocorkan rahasia negara.

Baca Selengkapnya

Sudah Diuji Materi, Pasal 207 KUHP Tetap Ancam Pers

9 Februari 2016

Sudah Diuji Materi, Pasal 207 KUHP Tetap Ancam Pers

LBH Pers menganggap masih ada lubang untuk mengkriminalkan pers. Salah satunya Pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Baca Selengkapnya

Perkarakan Erwin Gara-gara Kritik, Polisi Disebut 'Baper'  

9 Februari 2016

Perkarakan Erwin Gara-gara Kritik, Polisi Disebut 'Baper'  

Lembaga Bantuan Hukum Pers menganggap Kepolisian terlalu bawa
perasaan dalam memperkarakan peneliti hukum Erwin Natosmal
Oemar

Baca Selengkapnya

Hari Pers Nasional: TNI Mulai Hargai Pers, Polisi Belum

9 Februari 2016

Hari Pers Nasional: TNI Mulai Hargai Pers, Polisi Belum

Di Hari Pers Nasional, AJI memberi catatan soal sikap TNI dan
Kepolisian kepada awak dan perusahaan media.

Baca Selengkapnya

Kantor Portal Berita Malaysiakini Digeledah Polisi

7 November 2015

Kantor Portal Berita Malaysiakini Digeledah Polisi

Polisi Malaysia bersama petugas dari Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM) menggeledah kantor portal berita Malaysiakini.

Baca Selengkapnya