Korban Lapindo Gelar Isthigotsah Sebelum Lebaran
Editor
Yandi M rofiyandi TNR
Senin, 5 Agustus 2013 05:01 WIB
TEMPO.CO, Sidoarjo--Korban semburan lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, akan menggelar istighotsah dan tabur bunga. Rencananya, aksi ini digelar pada Selasa, 6 Agustus 2013 di atas tanggul lumpur titik 42, Desa Renokenongo.
Djuwito, seorang korban Lapindo, mengatakan kegiatan istighotsah dan tabur bunga sudah menjadi rutinitas para korban Lapindo di Desa Renokenongo sejak 2007 silam. Istighotsah, kata dia, dimaksudkan agar pembayaran ganti rugi para korban Lapindo segera lunas sekaligus diberkahi keselamatan dan kesehatan. "Tabur bunga ini ibaratnya nyekar ke makam. Semua makam di Desa Renokenongo sudah ditenggelamkan lumpur," kata Djuwito kepada Tempo di atas tanggul titik 42, Minggu 4 Agustus 2013.
Menurutnya, Desa Renokenongo memiliki empat area makam yang tersebar di empat dusun, yaitu Renokenongo, Sengon, Wangkal dan Balongkenongo. Tak ada makam yang tersisa, semua tenggelam oleh luberan lumpur panas yang keluar dari Sumur Banjar Panji-1 milik kontraktor kontrak kerja sama Lapindo Brantas Inc. Tahun 2012, kegiatan ini diikuti ribuan korban Lapindo dari Desa Renokenongo. Karena sudah tradisi, ia yakin semua warga Renokenongo yang saat ini hidupnya berpencar, akan mengikuti Istighotsah dan tabur bunga menyambut Lebaran 1434 H.
Disinggung persiapan Lebaran, Djuwito sendiri mengaku tak ada persiapan khusus dan istimewa saat Lebaran tahun ini. Alasannya, pembayaran ganti rugi dari Minarak Lapindo Jaya macet. Saban hari saja hidupnya hanya mengandalkan belas kasihan orang. Sejak tenda biru berdiri lima bulan lalu di atas tanggul titik 42, Djuwito banyak menghabiskan waktu di bawah tenda itu. Lebaran kali ini harapan Djuwito hanya satu: Lapindo segera membayar sisa ganti rugi. Lapindo, kata ia, masih mempunyai utang sebesar Rp 700 juta lebih kepada dirinya. Berkali-kali hanya dijanjikan segera dibayar, namun realisasinya sulit dibuktikan. "Hanya Sholat Id saja dan setelah itu kembali lagi ke tenda biru di titik 42," ucapnya.
Warga korban Lapindo lainnya, Sukir, juga belum mendapat pelunasan dari Lapindo. Setelah Istighotsah dan tabur bunga, ia berharap Lapindo segera mencairkan duit pembayaran sisa ganti ruginya. Sukir mengaku Lapindo masih memiliki hutang sebesar Rp 600 jutaan. "Sudah dibayar 20 persen. Tapi sisanya yang 80 persen hanya dicicil, itupun pembayarannya enggak tentu," katanya.
Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam Tabusala, belum bisa dikonfirmasi terkait aksi warga korban Lapindo dan tuntutan pembayaran sisa ganti rugi.
DIANANTA P. SUMEDI
Terhangat:
Mudik Lebaran | Ahok vs Lulung | Capres 2014
Baca juga:
Yogya Siapkan Pemandu Wisata Berblankon di Pasar
Selama Puasa, Kebun Binatang Maharani Sepi
Tim TNBTS 'Berburu' Elang Jawa di Bromo-Semeru
Sail Komodo Ditunda, Kapal Peserta Kena