TEMPO.CO, Jakarta-Sebanyak 63 imigran asal Afganistan berhasil diselamatkan saat kapal yang mereka tumpangi hampir ditelan ombak setingi 3 meter di perairan selatan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Mereka ditolong kapal tanker minyak berbendera Singapura yang hendak berlauh di dermaga minyak Pertamina, Cilacap.
"Para imigran ini hendak menuju Australia untuk mencari suaka, tapi kapal mereka bocor dan hampir karam," kata Kepala Kepolisian Resor Cilacap, Ajun Komisaris Besar Wawan Muliawan, Senin (30/7) petang.
Wawan mengatakan, Badan Sar Nasional tengah mengupayakan evakuasi agar para imigran tersebut bisa dibawa ke daratan. "Namun evakuasi belum bisa dilakukan karena gelombang laut masih tinggi," ujarnya. Rencananya evakuasi akan dicoba diupayakan pagi hari ini, agar gelombang tak terlalu tinggi.
Kapal tanker itu sebelumnya dijadwalkan tiba di Cilacap pada 1 Agustus 2013. Perjalanannya dipercepat karena membawa puluhan imigran tersebut. "Kapal masih berada di perairan pantai menunggu antrean ke Pertamina," katanya.
Analis cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, saat ini tinggi gelombang di perairan selatan Cilacap mencapai tiga meter. "Kecepatan angin maksimum 20 knot yang bertiup dari arah timur hingga tenggara," katanya.
Sebelumnya, sebuah kapal tongkang sarat imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak menuju ke Australia juga tenggelam di perairan Samudra Indonesia, Cianjur Selatan, pada Selasa malam, pekan lalu. Korban selamat 189 orang, korban tewas 20 jiwa.