3 Pilihan Damaikan Sunni-Syiah Versi Suryadharma  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 24 Juli 2013 13:08 WIB

Sejumlah warga Syiah bersama harta bendanya menunggu untuk di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan warga dan ulama menuntut warga Syiah dipindahkan dari Madura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Madura - Menteri Agama Suryadharma Ali memulai rangkaian kunjungannya ke Sampang, Madura. Ia bersilaturahmi dengan santri-santri di Pondok Pesantren Darut Tauhid Injelan, Sampang, Madura, Jawa Timur. Suryadharma menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada para santri di tengah upaya pemerintah membahas rekonsiliasi antara penganut Sunni dan pengikut pesantren Syiah Tajul Muluk di Sampang.

Di hadapan para santri, Suryadharma berpidato panjang-lebar tentang dinamika kehidupan beragama. Dia memulai pidato dengan cerita ajaran "sesat" yang berkembang di Indonesia, yang tak sejalan dengan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah.

Di Sukabumi, kata Suryadharma, ada aliran yang memodifikasi kalimat syahadat dengan memasukkan kata "pangeran" di dalamnya. Ada juga Ahmadiyah yang percaya nabi terakhir adalah Mirza Gulam Ahmad. "Dan membuat kitab suci dari potongan-potongan Al-Quran," kata Suryadharma.

Menurut Suryadharma, ada tiga jalan keluar yang bisa dipilih untuk mengatasi aliran-aliran itu. "Pertama, kita bunuh. Kita habisi mereka. Kedua, kita diamkan. Ketiga, kita rangkul," ujarnya. (Baca: Pemerintah Terpojok)

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini percaya para santri tak akan mengambil jalan pertama dan kedua. Agama tak akan mengizinkan membunuh. "Saya yakin tak terbersit di pikiran ulama untuk membunuh. Islam tidak mengizinkan," katanya.

Para santri juga dinilai tak mungkin memilih diam. Bukan sifat ulama untuk diam. "Karena sudah kewajiban kita untuk menjalankan dakwah," katanya. Jalan keluar paling mungkin, kata Suryadharma, merangkul mereka yang berada di jalan yang dinilai sesat itu.

Menurut Suryadharma, cara sama pun harus diterapkan dalam menghadapi para umat penganut paham Syiah. "Harus kita rangkul. Sedikit-sedikit kita masukkan ajaran-ajaran kita agar kembali ke jalan yang benar," ucapnya.

Para santri yang ditemui Suryadharma secara bulat meminta pengikut pesantren Syiah Tajul Muluk bertobat sebagai syarat jika ingin pulang kembali ke kampungnya. Suryadharma mengatakan akan menyampaikan permintaan para santri itu kepada pengungsi Syiah. "Insya Allah besok akan saya sampaikan." (Baca Lengkap: Gejolak Syiah Sampang Madura)

ANANDA BADUDU

Topik Terhangat
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor


Berita Terkait

SBY Janji Bangun Infrastruktur Warga Syiah

Setiap Singgah, Penggowes Syiah Didukung Bupati

Ngonthel Sepeda, Warga Syiah Pulang Pakai Pesawat

Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

14 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

15 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

26 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

27 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

28 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

29 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

32 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

37 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

46 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.

Baca Selengkapnya