Rumah Persembunyian Soekarno Jadi Cagar Budaya

Reporter

Rabu, 17 Juli 2013 04:05 WIB

Replika patung Bung Karno di Yayasan Bung Karno (YBK), Gedung Perintis Kemerdekaan, Jl. Proklamasi 56, Jakarta, (19/06). Yayasan Bung Karno adalah pemegang hak cipta dari Ir Sukarno yang meliputi karya-karya beliau seperti pidato, ceramah, tulisan, film, foto dan koleksi lainnya. Tempo/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO , YOGYAKARTA:- Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta akan merekomendasikan rumah tempat persembunyian presiden pertama Indonesia, Soekarno di Jalan Patangpuluhan nomor 22 Wirobrajan sebagai bangunan cagar budaya. "Ini bisa menjadi cagar budaya peringkat kota," kata Kepala Seksi Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti, Selasa 16 Juli 2013. .

Menurut dia, bangunan bergaya indische itu sudah memenuhi unsur sebagai cagar budaya. Selain usia bangunan di atas 50 tahun dan gaya arsitekturnya mewakili langgam bangunan pada zamannya, rumah itu sekaligus sebuah tetenger (penanda) sejarah. Presiden Soekarno dikabarkan pernah bersembunyi di rumah itu selama masa agresi militer kedua Belanda pada 1948. "Tapi sampai sekarang bangunan ini belum ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya," kata dia.

Siang itu, bersama sejumlah orang arkeolog, Wahyu berkunjung ke rumah itu untuk mengumpulkan data fisik dan sejarah bangunan. Semula, rumah milik S. Purbodiningrat itu telah muncul di situs jual beli online. Dengan luas lahan mencapai 4.213 meter persegi, rumah itu ditawarkan seharga Rp 29 miliar oleh akun bernama Yuskalvin. "Iya, rumah ini memang mau dijual," kata Siti Ismusilah (80 tahun), anak keempat Purbodiningrat yang kini mendiami rumah itu.

Ia tak mengenal Yuskalvin. Menurut dia, semua proses tawar menawar dan jual beli rumah ditangani oleh Lumiaji, kakaknya yang kini tinggal di Jakarta. Salah satu alasan rencana menjual rumah adalah untuk memudahkan pembagian harta besama ahli waris. Pihak keluarga sebenarnya menginginkan rumah itu dijual dengan perhitungan Rp 5 juta per meter persegi. "Tidak menerima penawaran lisan, semua harus tertulis," kata dia.

Menanggapi rencana BPCB merekomendasikan rumah itu sebagai bangunan cagar budaya, Ismusilah tampak keberatan. "Menjadi cagar budaya justru menjadi beban," kata dia. Boleh dijual tapi tak bisa seenaknya mengubah bangunan. Padahal, calon pembeli belum tentu berkenan mematuhi peraturan itu.

Selama ini, sambung dia, pajak bumi dan bangunan untuk rumah itu terbilang ini. Tahun lalu saja, nilai mencapai Rp 17 juta. Ia pernah meminta keringanan pembayaran pajak pada pemerintah. Dari permohonan itu disetujui keringanan sebesar 15 persen. "Padahal bisa sampai 20 persen," kata dia.

Wahyu mengatakan pemilik bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya berhak atas dana insentif dari pemerintah. Selain itu, mereka pun bisa mendapatlan dana perawatan bagi bangunan. Namun dengan ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, pemilik tak bisa mengubah kondisi bangunan seenaknya. Kalaupun ini melakukan renovasi atau membangun, mereka harus meminta pendampinan dari BPCB.

Purbodiningrat adalah seorang arsitek. Ia pernah menggambar Tamansari. Hasil karya itu lantas disalin ulang oleh asistennya, Mintobudiyo. Dan gambaritu sampai kini masih menjadi referensi bagi BPCB. Purbodiningrat sendiri merupakan cucu dari Hamengku Buwono VII. Ia memiliki tujuh orang anak.

Ismusilah mengatakan cukup lama Bung Karno tinggal di rumahnya. Selama tinggal, bapaknya selalu merahasiakannya. Belakangan dia tahu, Soekarno tinggal di rumah itu bersama istrinya, Fatmawati, dan dua anaknya, Guntur dan Megawati. Selama tinggal di rumah ini, Soekarno dan keluarga tinggal di kamar utama. Sampai kini, Ismusilah masih merawat dengan baik bekas ranjang pernah digunakan bung Karno.

ANANG ZAKARIA


ANANG_ZAKARIA
Keyword:

Berita terkait

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

7 hari lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

8 hari lalu

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

20 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

27 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

46 hari lalu

Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

Ekskul Pramuka di sekolah bakal bersifat sukarela seiring dengan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Berikut sejarah panjang Pramuka di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

52 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya