Pemerintah Akui Akses Sekolah Perempuan Rendah  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 16 Juli 2013 13:15 WIB

Sejumlah murid Madrasah Tsanawiyah Asy Syuhada, Desa Gandasari, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjemur buku pelajaran usai belajar di tenda karena beberapa ruangan rusak akibat banjir Bandang, (30/11). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, menyatakan masih ada kesenjangan antara anak laki-laki dan perempuan dalam mendapatkan akses pendidikan.

"Kenyataannya, masih ada disparitas rata-rata lama sekolah antara anak laki-laki dan perempuan," kata Linda di kantor Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Selasa, 16 Juli 2013.

Menurut Linda, mayoritas anak laki-laki mendapat pendidikan yang lebih lama dari perempuan. Rata-rata anak laki-laki mengenyam pendidikan selama 8,3 tahun, sedangkan anak perempuan hanya sampai 7 tahun. Angka putus sekolah, kata Linda, juga lebih banyak dialami oleh anak perempuan ketimbang anak laki-laki.

Linda mengatakan, salah satu penyebab masih rendahnya prioritas pendidikan untuk anak perempuan adalah faktor sosial dan ekonomi masyarakat yang rendah. Masyarakat cenderung memilih menghentikan pendidikan anak perempuan ketimbang anak laki-laki. "Istilah perempuan dan laki-laki itu sama saja, masih belum terlalu melekat di hati sebagian masyarakat," ucapnya.

Linda berharap, ke depan, masyarakat bisa mengubah paradigma dan perlakuan terhadap anak laki-laki dan perempuan. Pemerintah pusat dan daerah pun diharapkan bisa menyusun program pembangunan yang lebih responsif gender. Pemerintah menargetkan kesetaraan gender bisa diwujudkan paling lama 2025 mendatang.

IRA GUSLINA SUFA


Topik Terhangat:

Hambalang Jilid 2
| Rusuh Nabire | Bursa Capres 2014 | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan

Berita Terpopuler:

Yakuza Invasi ke Indonesia

Soal Jokowi, Prabowo: Saya yang Bawa Dia dari Solo

Ahok: Pasar Tanah Abang Bukan Punya Emak Mereka

Lelang, Mobil Mewah Wapres Diduga Hasil Cuci Uang

Hakim Beda Pendapat Soal Perkara Luthfi Hasan

Berita terkait

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

15 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

16 Oktober 2023

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

PPPK 2023 yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan.

Baca Selengkapnya

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

6 Oktober 2023

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

Anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku tindak pidana tetap berhak mendapatkan pendidikan, tak terkecuali anak yang jadi pelaku perundungan.

Baca Selengkapnya

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.

Baca Selengkapnya

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

15 September 2023

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

Dua bayi tertukar di Kabupaten Bogor masih menyesuaikan pengasuhan dengan orang tua biologis.

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

13 September 2023

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

Sebelas anak dilarikan ke RSUD Batam karena terkena gas air mata saat bentrokan antara warga dan polisi terjadi di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

26 Agustus 2023

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap melalui hasil tes DNA

Baca Selengkapnya

Cegah Dampak Berkepanjangan, Psikologis Anak Saksi Bunuh Diri di Rel Diminta Diperiksa

11 Juli 2023

Cegah Dampak Berkepanjangan, Psikologis Anak Saksi Bunuh Diri di Rel Diminta Diperiksa

Kemen PPPA meminta Pemda memeriksa sejauh mana dampak psikologis peristiwa bunuh diri di rel terhadap anak-anak yang menyaksikan.

Baca Selengkapnya

Alasan KemenPPPA Tak Dukung Childfree

18 Februari 2023

Alasan KemenPPPA Tak Dukung Childfree

KemenPPPA mengaku tidak sependapat dengan pandangan tidak menginginkan keturunan atau childfree. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Penculikan Anak Meningkat Awal 2023, Apa Lagi Selain Penculikan Malika?

7 Februari 2023

Kasus Penculikan Anak Meningkat Awal 2023, Apa Lagi Selain Penculikan Malika?

Kasus penculikan anak bertambah lebih banyak pada awal 2023. Total 28 kejadian terjadi sepanjang awal tahun ini.

Baca Selengkapnya