Demonstrasi menolak kurikulum pendidikan tahun 2013. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh akan meresmikan penerapan kurikulum baru di SMA Negeri 1 Kabupaten Bantul, Yogyakarta hari ini. Peresmian ini menandai dimulainya pelaksanaan kurikulum baru di seluruh Indonesia. "Kami memastikan kurikulum baru dilaksanakan mulai Senin," kata Nuh di Kampus Universitas Teknologi Yogyakarta, kemarin.
Nuh optimistis pelaksanaan kurikulum baru berjalan sesuai rencana. Sedikitnya 8 juta eksemplar buku pegangan siswa sudah didistribusikan ke semua sekolah baik di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. Versi digital juga sudah diunggah ke situs Kementerian Pendidikan. "Pengajar hanya perlu mengembangkan isinya. Kalau kesulitan, minimal mereka melaksanakan isinya saja."
Meski Nuh mengklaim sudah menyebarkan buku baru, masih ada sejumlah buku mata pelajaran SMA dan SMK yang belum selesai penulisannya. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Hamid Muhammad beralasan keterlambatan itu akibat pengerjaan tiga buku yang lebih didahulukan penulisannya, yakni mata pelajaran matematika, sejarah, dan Bahasa Indonesia.
Hamid berujar pihaknya memang menargetkan ketiga buku mata pelajaran itu selesai tepat waktu. "Karena sejak awal tiga buku SMA dan SMK tersebut yang diprioritaskan lebih dulu," katanya. Mata pelajaran yang masih digarap pengerjaannya antara lain Bahasa Inggris, seni budaya, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. "Targetnya akhir Desember tahun ini selesai."