Solo Berpotensi Wisata Komunitas Kreatif

Reporter

Sabtu, 13 Juli 2013 11:25 WIB

Peserta kirab Solo Batik Carnival ke-6 melintas di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Sabtu (29/6). TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta -Surakarta tengah membidik konsep pariwisata baru. Menyadari di kota ini memiliki banyak komunitas kreatif, maka dikembangkan pariwisata berbasis komunitas kreatif. Anggota Badan Promosi Pariwisata Indonesia Surakarta Bambang Irawan mengatakan sebenarnya konsep wisata berbasis komunitas kreatif sudah muncul sejak 1950 an.

"Tapi saat itu sifatnya dari pemerintah atau penguasa. Tapi sekarang digerakkan oleh masyarakat," katanya saat pertemuan pemangku pariwisata di Surakarta di Solo Paragon Hotel, Jumat, 12 Juli 2013 malam.

Dia mengatakan jenis wisata kreatif membutuhkan seorang pemimpin yang berpengaruh untuk menyusun konsep dan diterapkan di komunitas yang kecil.


"Makin kecil komunitas, makin berhasil," ujarnya.

Dia menilai Surakarta punya potensi mengembangkan wisata berbasis komunitas kreatif. Karena sebenarnya cukup banyak orang kreatif di Surakarta. Dia menyebut kata kuncinya adalah otentik dan unik.

"Dan komunitas kreatif di Surakarta bisa memenuhinya," katanya. Dia meminta pelaku wisata komunitas kreatif tidak perlu menunggu pemerintah untuk berkarya.

Salah seorang pegiat wisata komunitas kreatif di Surakarta, Heru Prasetyo menilai Solo punya dua ikon yang bisa dieksplorasi untuk wisata kreatif. Yaitu pasar tradisional dan kampung.


"Kita tidak mesti membuat, tinggal membangun kreativitas di kampung dan pasar tradisional dengan melibatkan masyarakat," ucapnya.

Dia mencontohkan selama beberapa bulan terakhir rutin mengajak sekelompok wisatawan-tidak lebih dari 30 orang untuk menyusuri kampung tradisional sekaligus mengulik sejarah dan keunikannya.

Dia mengatakan kampung tradisional tidak harus identik dengan Kauman dan Laweyan yang memiliki industri batik. Sebab ada Kemlayan dan Baluwarti yang erat dengan sejarah Keraton Kasunanan di masa lalu atau kampung Balong yang dihuni etnis Tionghoa dan pribumi secara berdampingan.

"Ada 500 kampung dan 50 pasar tradisional yang bisa digarap," katanya.

Dia meminta pariwisata tidak tergantung pada atraksi rutinitas seperti Solo Batik Carnival dan Solo Batik Fashion. Sebab terbukti semakin lama makin miskin kreativitas.

"Solo Batik Carnival hanya sekadar berjalan. Sisi kreativitasnya kurang dikembangkan. Sedangkan Solo Batik Fashion malah acaranya diundur. Ini bukti kurang persiapan," ujarnya.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Budi Sartono mengakui ada masalah di kreativitas penyelenggaraan atraksi wisata semacam Solo Batik Carnival. Setelah enam kali terselenggara, dia menilai ada kejenuhan. "Penonton juga jenuh," katanya.

Dia mengamini memang perlu inovasi dan kreativitas agar sebuah atraksi wisata tetap diminati. Menurutnya kreativitas tidak harus melahirkan hal baru, tapi bisa mengembangkan yang sudah ada.

UKKY PRIMARTANTYO


Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

43 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

47 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

58 hari lalu

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya