Seorang umat muslim korban gempa melaksanakan ibadah salat Tarawih pada malam pertama Ramadan di tenda darurat lokasi pengungsian Kute Glime, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Selasa (9/7). ANTARA/Rahmad
TEMPO.CO, Banda Aceh - Sebanyak 136 mesjid dan menasah rusak akibat gempa Aceh, 2 Juli 2013. Akibatnya, puluhan ribu warga Kabupaten Aceh Tengah terpaksa salat tarawih di tenda-tenda pengungsian.
Salah satunya adalah Masjid Jamik Musnilawati di Kampung Daling,Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. Masjid itu kini tidak dapat dipakai lagi oleh warga karena rubuh akibat gempa. "Kami terpaksa tarawih di tenda penampungan," kata imam Kampung Daling, Khairul Salam, Jumat 12 Juli 2013.
Bupati Aceh Tengah Nasaruddin dalam surat elektronik kepada Tempo menuliskan, data yang dikumpulkan jajarannya terdata 136 sarana ibadah masjid maupun menasah yang mengalami berbagai tingkatan mulai dari rusak ringan hingga rusak berat. "Musibah ini adalah cobaan yang mengharuskan kita untuk bersabar dan mengambil hikmah demi kehidupan yang lebih baik d imasa mendatang," ujarnya.
Dia juga berpesan kepada perangkat desa agar dapat melakukan pendataan secara cermat terhadap rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan pasca gempa."Hal itu terkait realisasi dana bantuan dari pemerintah pusat yang akan diperoleh warga korban gempa. "Jangan sampai ada warga kita yang tidak terdata untuk mendapat bantuan," tutur Nasaruddin.
