TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Public Relation PT. Bio Farma N.Nurlaila menyatakan pihaknya tidak mengetahui mengenai saweran dari BUMN kepada mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Kami belum bisa memberikan informasi," kata Nurlaila saat dihubungi Rabu 10 Juli 2013. Nurlaila menyatakan, pihaknya belum mengetahui hal ihwal mengenai persoalan tersebut.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan lembaganya tengah mengusut dugaan saweran duit dari sejumlah badan usaha milik negara untuk pemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres Pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat, Bandung, Mei 2010. Saat itu, Anas memenangkan Kongres dan menjadi Ketua Umum partai tersebut.
Sumber Tempo menyatakan ada sejumlah badan usaha milik negara yang ikut menggelontorkan duitnya untuk memenangkan bekas Ketua Himpunan Mahasiswa Islam itu dalam kongres tersebut. PT Bio Farma disebut menjadi salah satu peusahaan yang ikut memberikan saweran.
Perusahaan lainnya, diantaranya, PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Nindya Karya dan PT Pembangunan Perumahan. Perusahaan-perusahaan milik pemerintah tersebut masing-masing menyetor sebesar Rp 500-600 juta dengan total kontribusi sekitar Rp 5 miliar. Saweran tersebut sebagai bagian untuk memperoleh berbagai proyek di kementerian.
Februari lalu Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Anas dijerat lantaran menerima gratifikasi dari PT Adhi Karya berupa mobil Toyota Harrier atau setara Rp 650 juta.