TEMPO.CO, Jakarta - Maharani Suciyono bungkam soal pemeriksaannya di KPK. Diperiksa selama tiga jam, Rani emoh berbicara kepada wartawan yang menunggunya lobi gedung KPK.
"Permisi," kata Maharani saat hendak menaiki taksi bersama pamannya, Senin, 8 Juli 2013. Mengenakan blus bunga-bunga berwarna merah kecoklatan, wanita muda ini tidak menanggapi pertanyaan pewarta yang mengerubunginya. Maharani hanya tersenyum simpul menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Maharani merupakan saksi kasus suap impor daging sapi yang turut tertangkap bersama dengan tersangka suap daging sapi Ahmad Fathanah di Hotel Le Meridien. "Diperiksa untuk tersangka MEL (Maria Elizabeth Liman)," ujar Kepala Bagian Informasi dan Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha.
Maria Elizabeth merupakan Direktur PT Indoguna Utama, importir daging yang diduga menggelontorkan suap pada Fathanah untuk diberikan ke Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
Luthfi diduga mengintervensi Menteri Pertanian Suswono untuk memberikan tambahan kuota impor daging bagi Indoguna sebesar 10 ribu ton. Luthfi dan Fathanah kini tengah menjalani persidangan sebagai tersangka kasus suap impor daging sapi.
Sebelumnya, Maharani Suciyono, 20 tahun, mengaku berada di sebuah kamar di lantai 17 Hotel Le Meridien, Jakarta, saat ditangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi. Maharani mengaku diajak bermesraan oleh Ahmad Fathanah, tersangka kasus suap izin impor daging sapi.
"Di dalam kamar, saya dan yang bersangkutan menonton televisi, mengobrol sebentar. Setelah Fathanah mandi, dia mengajak saya berhubungan intim," kata Maharani seperti tertulis dalam dokumen yang salinannya diperoleh Tempo.
Dalam persidangan kasus suap daging sapi dengan tersangka Juard Effendy dan Arya Abdi Effendi, Maharani mengakui diajak berhubungan intim dengan Fathanah. "Ya," ujar dia menjawab pertanyaan majelis hakim.
SUBKHAN
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh
Berita Lain:
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur
Tiru Jokowi, Calon Gubernur PDIP Blusukan ke Pasar
Inilah 21 Negara Tempat Snowden Meminta Suaka
Berita terkait
Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung
55 hari lalu
Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq
16 November 2021
Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) Luthfi Hasan Ishaaq yang dijatuhi vonis 18 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaBos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging
2 Juni 2020
PT PPI menyatakan pihak yang terlibat dalam dugaan suap impor daging sapi sudah tidak menjabat lagi di perusahaan.
Baca Selengkapnya3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging
11 April 2020
Penyidik senior KPK Novel Baswedan kembali menyimggung kasus e-KTP dan suap impor daging.
Baca SelengkapnyaKadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat
15 Agustus 2019
Rencana impor daging sapi asal Brasil dinilai dapat memicu persaingan pasar daging yang lebih sehat di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMeski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi
13 Oktober 2018
Direktur Eksekutif Tempo Institute, Mardiyah Chamim, mengatakan narasumber anonim dalam Indonesialeaks diterapkan untuk keselamatan informan.
Baca SelengkapnyaPatrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M
13 Juni 2017
Mantan Hakim MK Patrialis Akbar didakwa menerima suap sebesar USD 70 ribu dan Rp 4,043 juta dari pengusaha daging impor Basuki Hariman.
Baca SelengkapnyaInvestigasi Suap, KPK Minta Bea-Cukai Buka Data Impor
6 Maret 2017
Bea-Cukai diminta membuka data impor komoditas pangan.
Baca SelengkapnyaImpor, Harga Daging Sapi Ditargetkan Rp 80 Ribu per Kg
23 Mei 2016
Pemerintah berencana mengimpor 10 ribu ton daging sapi.
Baca SelengkapnyaAyu Azhari Datangi KPK Bersama Abah Zalil, Tanya Soal Uang
7 September 2015
Aktris cantik Ayu Azhari mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pada Senin sore untuk bertanya soal uang dari Ahmad Fathanah.
Baca Selengkapnya