Eks Kapolda dan Pangdam Diminta Jadi Saksi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 8 Juli 2013 05:14 WIB

Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin (tengah), Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso (kanan) dan Kapolda DIY Brigjen Pol. Sabar Rahardjo (kiri). ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO , Yogyakarta:Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Nurkholis menyatakan, untuk mengkonstruksikan kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan secara gamblang, sebaiknya mantan Kepala Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dan mantan Panglima Kodam IV/Diponegoro dimintai keterangan dalam persidangan.

Mantan Kepala Polda adalah Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo dan mantan Pangdam adalah Mayor Jenderal Hardiono. Mereka dinilai tahu kejadian penyerangan LP Cebongan.

"Untuk mengkonstruksi kasus penyerangan LP Cebongan dengan tuntas, sebaiknya mantan Kepala Polda dan mantan Pangdam dimintai keterangan," kata Nurkholis,Ahad 7 Juli 2013.

Ia menambahkan, sebaiknya Majelis Hakim Pengadilan Militer II-2 Yogyakarta yang menyidang 12 tersangka dari anggota grup II Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo mempertimbangkan untuk memanggil dua tokoh sentral di kepolisian Yogyakrata dan tokoh sentral TNI di Jawa Tengah/Daerah Istimewa Yogyakarta itu. Keterangan dari dua tokoh ini penting dilakukan untuk mengungkap peristiwa tersebut di Pengadilan Militer dengan sejujur-jujurnya dan segamblang-gamblangnya.

Ia mengaku, pihak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia telah memberikan laporan atas temuan dari investigasi kasus penyerangan Cebongan, 23 Maret 2013 itu. Harapannya, temuan itu menjadi pertimbangan Majelis Hakim. Memang, otoritas sepenuhnya dimiliki pengadilan. Namun, dengan-masukan-masukan itu, akan lebih menguak lagi peristiwa yang menewaskan empat tahanan tewas mengenaskan dan beberapa sipir terluka.

Dalam temuan Komnas HAM, bekas kepala LP Cebongan, Sukamto mengatakan, sebelum peristiwa penyerangan dan penembakan 4 tahanan di penjara itu, dia sempat menghubungi Kepala Polda Sabar Rahardjo. Namun saat itu tak ada respon.

Dalam peristiwa penyerbuan penjara itu, empat tahanan tewas. Mereka adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 tahun, Yohanes Juan Manbait (38), Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33) dan Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Ade(29).

MUH SYAIFULLAH
Terhangat:
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap |Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh



Baca Juga:
Sopir Bus Kembali Blokir Tol Jagorawi

Rilis Lagu PKS, Sefti Sanustika: Saya Cari Nafkah

Tasikmalaya Resmi Buka Sekolah Penerbangan

Istri Ultah, SBY Kasih Selamat Via Twitter

Demokrat: Facebook SBY Bukan Strategi Politik






Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

18 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

20 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

20 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

20 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

21 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

21 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

21 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

21 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

21 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya