TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga kini terus melakukan berbagai langkah mengatasi meluasnya dampak gempa Aceh berkekuatan 6.2 skala richter yang terjadi kemarin. "Kepala BNPB, Syamsul Ma'arif dari posko penanggulangan asap di Pekanbaru telah memerintahkan penanganan dilakukan secara cepat," kata juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu, 3 Juli 2013.
Menurut Sutopo saat ini penanganan dampak gempa sudah melibatkan tim reaksi cepat, kementerian sosial, kementerian kesehatan dan kementerian pekerjaan umum. Seluruh tim sudah berada di dua kabupaten yang paling merasakan dampak gempa, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. Tim yang sampai kemarin malam di Bener Meriah langsung melakukan koordinasi dan kaji cepat.
Untuk mempercepat penanganan gempa, pagi ini BNPB telah mengirimkan satu helikopter Collibri TNI Aangkatan Udara dari Pekanbaru ke Aceh. Helikopter akan bertugas membantu penanganan gempa khususnya di perbatasan antara Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Selain itu, BNPB juga memberangkatkan pesawat CN 235 TNI Angkatan Udara untuk melakukan foto udara dan kaji cepat dari udara dampak kerusakan gempa. BPBA. Foto udara dan kaji ceoat akan membantu tim memetakan daerah terdampak gempa untuk memudahkan penanganan. "TNI, Polri, pemda setempat dan relawan telah memberikan bantuan kepada korban."
Gempa 6,2 skala richter di Aceh terjadi kemarin sekitar pukul 14.37 WIB dengan kedalaman 10 kilometer. Malamnya terjadi dua gempa susulan berkekuatan 5,5 skala richter dan 5,3 skala richter. Meski begitu, Sutopo mengatakan rangkaian gempa ini tak menimbulkan dampak tsunami karena pusat gempa berada di daratan.
