Salahuddin: Syuriah Bisa Memecat Tanfidziyah Dalam Keadaan Memaksa

Reporter

Editor

Selasa, 12 Oktober 2004 21:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU), Syuriah sebenarnya sudah kuat. Syuriah bahkan bisa memecat Tanfidziyah jika dalam kondisi atau keadaan memaksa. Hal ini dikemukakan mantan ketua PBNU Salahuddin Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Solah yang dihubungi Tempo, Selasa (12/10). Namun, yang menjadi masalah, kata Gus Solah, kapan keadaan itu bisa disebut memaksa yang hingga kini belum ada aturannya dalam organisasi tersebut. Jadi sekarang ini, masih tergantung penafsiran masing-masing, katanya.Gus Solah mengatakan hal itu menanggapi Mubes warga NU yang berlangsung di Pondok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon yang berlangsung pekan lalu yang merekomendasikan penguatan Syuriah NU atas Tanfidziyah. Syuriah, kata Gus Solah, sebenarnya sudah kuat. Hanya seharusnya lebih tegas, karena sekarang ini mungkin Syuriahnya tidak menggunakan wewenangnya, katanya.Gus Solah mencontohkan, tidak hanya Syuriah di tingkat pusat, tapi juga di daerah-daerah (wilayah NU), Syuriahnya tidak menggunakan wewenangnya. Misalnya, beberapa wilayah (NU) mencalonkan Pak Hasyim sebagai cawapres, itu diajukan oleh Tanfidziyahnya, katanya. Padahal, mengajukan seseorang untuk menjadi cawapres adalah merupakan kebijakan, yang seharusnya adalah wewenang Syuriah sebagai pengambil kebijakan dalam organisasi NU. Kalau Tanfidziyah kan hanya pelaksana kebijakan itu, ujarnya.Ke depan, kata Gus Solah, perlu ditegaskan batas wilayah politik praktis dengan wilayah masyarakat sipil dalam organisasi NU. Jangan memakai NU sebagai kendaraan politik atau anak tangga menuju kekuasaan, katanya.Dalam AD/ART NU, kata Gus Solah, juga perlu diatur bahwa ketua umum PBNU tidak boleh mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai presiden atau wapres meskipun dia mundur sementara dari jabatannya. Begitu juga ketua wilayah (NU) tidak boleh mencalonkan menjadi gubernur atau wagub, dan ketua cabang tidak boleh mencalonkan sebagai bupati, katanya.Ia mencontohkan, saat ia dicalonkan menjadi cawapres oleh Partai Golkar, saat itu juga ia mundur dari jabatan ketua PBNU. Oleh sebab itu, ke depan, menurut Gus Solah, kriteria orang yang layak menduduki jabatan ketua umum PBNU adalah orang yang integritasnya bisa dipercaya. Jangan orang yang punya kegiatan politik, katanya. Dimas Adityo - Tempo

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

14 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya