Lagi, Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembakar Lahan

Reporter

Senin, 1 Juli 2013 17:56 WIB

Lahan yang telah terbakar di daerah Bangko Pusako, Rokan Hilir, Riau, (24/6). Pembakaran hutan menyebabkan asap menyelimuti Riau, Singapura, dan Malaysia. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau kembali menetapkan tiga orang tersangka pelaku pembakaran lahan di Kabupaten Bengkalis. Hingga saat ini, polisi sudah menetapkan 21 orang tersangka dalam kasus pembakaran hutan dan lahan di Riau. "Modusnya pembakaran hutan dan lahan," ujar Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Riau AKBP Hermansyah, saat dihubungi Tempo, Senin 1 Juli 2013.

Hermansyah menyebutkan, tiga pelaku inisial AM, AU dan H adalah masyarakat yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar, ketiganya saat ini masih di periksa di Kepolisian Resor Bengkalis.

Selain itu, polisi juga terus mendalami penyelidikan 5 perusahaan yang diduga terlibat melakukan pembakaran lahan. Menurut hasil penyelidikan bersama penyidik Kementerian Lingkungan Hidup, memang ditemukanya lahan terbakar di lahan konsesi perusahaan tersebut. Namun polisi belum mau menyebutkan nama-nama perusahaan itu. "Polisi masih mendalami bukti-bukti dilapangan dibantu penyidik Kementerian Lingkungan Hidup,". ujarnya.

Polisi sudah menetapkan 21 orang tersangka dalam 15 kasus di lima kabupaten di Riau.
Di Kabupaten Bengkalis, polisi menetapkan 5 tersangka yakni Subari, Hartono, Ali Imron, Ali Umar dan Atim. Disusul di Kabupaten Rokan Hilir polisi menemukan 4 kasus dengan tersangkan Hotman Purba, Katiman, Sukadi, Aswin, Rizal, Heriyadi Saputra, Eka Budi Arianto, Marilin Nasution, Mohammad Yasir, KH Johar dan Abdul Wahab. Akibatnya perbuatan tersangka berdampak 400 hektar lahan terbakar dan mengakibatkan 270 orang mengungsi.

Kemudian di Kabupaten Pelalawan ada satu kasus dengan satu tersangka Taufik, kejadian pembakaran lahan di Jalan Doral KM 14, Sungai Rawa. Tersangka melakukan pembakaran lahan milik PT Arara Abadi seluas dua hektar yang mengakibatkan kebakaran meluas 50 hektare. Selanjutnya di kota Dumai terdapat 2 kasus dengan tersangka Eka Saputra dan Wencah, akibat ulahnya lahan yang terbakar kurang lebih 50 hektar. "Semuanya masyarakat, bukan perusahaan," Kata Hermansyah.

Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia dan sejumlah pegiat lingkungan mengadukan 117 perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri ke Kementerian Lingkungan Hidup. Perusahaan tersebut diduga terlibat kasus pembakaran hutan di Sumatera. Membuka lahan dengan membakar hutan ditengarai bisa menghemat biaya hingga Rp 28-38 juta.

RIYAN NOFITRA



Berita Lainnya:

Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Alasan Hanura Pilih Hary Tanoe Jadi Cawapres
Dinamit Hilang, Bareskrim Mabes Polri Turun Tangan
7 Vaksin yang Tidak Boleh Terlewatkan
Pemilihan Kades Tangerang , Kantor Camat Dirusak

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya