Komnas HAM Selidiki Sengketa Lahan Wongsorejo

Reporter

Senin, 1 Juli 2013 14:45 WIB

Warga Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menggarap lahan sengketa walau sebenarnya sudah disepakati kasus tanah itu sudah ber-status quo. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Banyuwangi - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia turun tangan menyelidiki sengketa lahan antara petani kampung Bongkoran dengan perusahaan perkebunan randu, PT Wongsorejo, di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Komisioner Komnas HAM Otto Nur Abdullah mengatakan, sejak Sabtu 29 Juni 2013 lalu pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari petani, pemerintah daerah, kepolisian dan PT Wongsorejo. "Sebelumnya, kami menerima laporan petani atas sengketa lahan tersebut," kata dia Senin 1 Juli 2013.

Otto menjelaskan, dari keterangan yang dikumpulkan, sengketa lahan sejak 1999 itu mengakibatkan seorang petani tertembak polisi. Hingga saat ini pun nasib ratusan petani di Bongkoran belum jelas karena tuntutannya tidak dikabulkan oleh PT Wongsorejo dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

PT Wongsorejo mengantongi hak guna usaha kebun randu seluas 603 hektare sejak 1980. HGU tersebut habis akhir 2012 lalu kemudian akan diperpanjang. Rencananya, Pemerintah Banyuwangi akan membangun kawasan industri terpadu di lahan tersebut.

Namun di kawasan kebun randu itu ada sekitar 287 kepala keluarga yang menetap sejak 1950-an. Mereka meminta 220 hektare lahan sebagai pemukiman dan pertanian. Permintaan petani ditolak. Pemerintah Banyuwangi dan PT Wongsorejo hanya bersedia memberikan lahan seluas 60 hektare.

Menurut Otto, jatah 60 hektare tidak memiliki alasan mendasar. Pemerintah Banyuwangi, kata dia, harus memberikan lahan yang bisa memberikan kenyamanan bagi petani.


"Pemerintah harus membuka dialog lagi dengan petani," kata dia. Keterangan yang dikumpulkan Komnas HAM, kata otto, akan dipelajari lagi sebagai bahan menerbitkan rekomendasi.

Sekretaris Kabupaten Banyuwangi, Slamet Kariyono, mengatakan, 60 hektare tersebut berdasarkan pengukuran ulang terhadap area pemukiman dan pertanian kampung Bongkoran oleh Badan Pertanahan Nasional. Selain itu, jumlah penduduk setempat telah berkurang hingga tersisa 95 KK. "Ini hasil verifikasi terbaru," kata dia.

Menurut Slamet, selain mendapat jatah lahan, petani akan dipekerjakan di industri yang akan berdiri di wilayah itu. Solusi tersebut, dia klaim dapat mengentaskan kemiskinan warga setempat. "Kita memakai pendekatan kesejahteraan," kata dia.

Ketua Organisasi Petani Wongsorejo Banyuwangi Yateno menolak dipekerjakan di industri karena tidak sesuai dengan kultur warga sebagai petani. Apalagi kesejahteraan menjadi buruh industri, jauh dibawah petani. "Yang diminta petani itu kecil. Pemerintah masih bisa membangun kawasan industri dengan lahan 400-an hektare," katanya.


IKA NINGTYAS


Berita Lainnya:
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Alasan Hanura Pilih Hary Tanoe Jadi Cawapres
Dinamit Hilang, Bareskrim Mabes Polri Turun Tangan
7 Vaksin yang Tidak Boleh Terlewatkan
Pemilihan Kades Tangerang , Kantor Camat Dirusak

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya