Terinfeksi Virus HIV, Bocah ini Dibuang di Pasar

Reporter

Kamis, 27 Juni 2013 18:39 WIB

Sejumlah anak kecil positif HIV/AIDS memakai masker dan membuat formasi dalam bentuk pita merah yang merupakan simbol universal kesadaran dan dukungan bagi mereka yang hidup dengan HIV, dalam peringatan Hari AIDS Sedunia di Mumbai, India, (1/12). (AP Photo/Rafiq Maqbool)

TEMPO.CO, Blitar - Rumah Sakit Umum Mardi Waluyo Kota Blitar, Jawa Timur merawat seorang bocah penderita HIV/AIDS stadium tinggi. Bocah perempuan itu dibuang oleh keluarganya dan ditemukan menangis di jalan dengan kondisi mengenaskan.

Juru Bicara RSU Mardi Waluyo Rita Triana mengatakan bocah perempuan yang diperkirakan berusia lima tahun ini pertama kali ditemukan pedagang di Pasar Legi, Kecamatan Sukorejo, Blitar akhir Mei 2013 lalu. Saat ditemukan dia menangis sendirian dan terlihat sakit. "Petugas Dinas Sosial kemudian mengambilnya dan menitipkan kepada kami," kata Rita saat ditemui Tempo, Kamis 27 Juni 2013.

Setelah beberapa waktu dirawat, bocah itu menunjukkan kondisi tubuh yang terus melemah. Kulitnya nyaris menempel dengan tulang tanpa menyisakan daging sedikitpun. Dia juga mengalami diare hebat dan batuk-batuk. Sorot matanya juga sayu dan sulit diajak berkomunikasi.

Karena curiga, bocah itu dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Blitar yang memiliki klinik VCT, yakni klinik yang menangani penderita HIV/AIDS. Dan hasilnya benar, bocah itu dinyatakan positif terinfeksi virus HIV. Setelah diberi standar penanganan AIDS, dia kembali dikembalikan di RSU Mardi Waluyo dengan perawatan relawan AIDS di Blitar.

Saat ditemui Tempo di ruang isolasi Nusa Indah Nomor 5, bocah malang ini tengah dimandikan oleh Aris Susanto, seorang relawan. Tubuhnya terlihat sangat kurus dan kering dengan tonjolan tulang rusuk di sekujur dadanya. Tatapan matanya sayu dengan gerak tubuh yang pasif. Sebuah selang tertanam di salah satu lubang hidungnya. "Dia hanya mengangguk dan menggeleng," kata Aris.

Dengan sabar Aris menyiram dan menyabun tubuh bocah itu seperti anaknya sendiri. Usai mengeringkan dengan handuk, dia memasang popok dan membedakinya. Tak ada reaksi sama sekali dari Meila, demikian Aris dan perawat rumah sakit memanggilnya. Nama itu diberikan untuk mengingatkan waktu ditemukannya pada bulan Mei. Apalagi hingga kini sang bocah tak juga mau mengatakan asal-usul dan namanya.

Para relawan yang merawatnya menduga Meila menderita AIDS yang ditularkan ibunya. Setelah sang ibu meninggal, dia ditampung komunitas pengemis dan diajak menggelandang. Namun setelah sakit dan tak bisa diajak bekerja, dia dibuang di pasar hingga ditemukan pedagang yang iba.

Meila sendiri diperkirakan berusia 5 - 6 tahun. Hal ini didasarkan pada kemampuannya menulis dan berhitung. Namun melihat postur tubuhnya yang kering, dia tak lebih sepadan anak berusia 3 tahun dengan bobot 9 kilogram.

Selain melawan virus mematikan yang menggerogoti tubuhnya, Meila juga mengidap TBC. Dia juga masih mengalami diare dengan frekuensi buang air yang tinggi. Satu-satunya asupan nutrisi adalah susu cair yang dimasukkan melalui hidung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar Ngesti Utomo mengaku membiayai seluruh perawatan Meila. Namun rencananya dia akan dirujuk ke Panti Perawatan Anak penderita HIV di Bogor atau Papua. "Kami ingin dia dirawat dengan benar," katanya.


HARI TRI WASONO

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya