PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu

Reporter

Selasa, 25 Juni 2013 15:53 WIB

Ketua Komisi I DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Shiddiq. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Shiddiq mengatakan dakwaan terhadap bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq aneh dan lucu. Sebab, dakwaan itu tak fokus kepada masalah Luthfi dan merembet ke mana-mana, salah satunya ke Presiden PKS Anis Matta. "Penilaian pribadi saya, kasus ini sudah tak lagi berada di ruang hukum, tapi bergeser ke ruang politik dan opini publik untuk menjatuhkan PKS," kata dia di ruangan fraksinya, Selasa, 25 Juni 2013.

Menurut Mahfudz, Anis tak khawatir atau terlalu memikirkan kasus korupsi yang mungkin saja mengarah padanya. Saat Anis mendatangi KPK untuk pemeriksaan saksi, dia hanya ditanya soal surat tanah milik keluarga Anis yang berada di tangan Ahmad Fathanah, orang dekat Luthfi.


"Tak ada pertanyaan soal aliran dana. Tiba-tiba dakwaan itu muncul, tak ada di Berita Acara Pemeriksaan, tapi ada di dakwaan. Itu kan suatu keanehan," ujar dia.

Peran Anis Matta dalam perkara proyek di Kementerian Pertanian terungkap dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin lalu. Oleh jaksa penuntut, Afni Carolina, Anis disebut menjadi bagian dari jejaring Luthfi dan Ahmad Fathanah dalam mengegolkan sejumlah proyek di Kementerian Pertanian untuk PT Cipta Terang Abadi, perusahaanmilik Yudi Setiawan.

Anis, yang saat itu menjabat Sekretaris Jenderal PKS dan Wakil Ketua DPR Bidang Anggaran, ditelepon Fathanah dan kemudian berbicara dengan pengusaha Yudi Setiawan. Kepada Tempo, akhir Mei lalu, Yudi membeberkan ihwal percakapannya dengan Anis melalui telepon pada pertemuan 18 September 2012.

Menurut Yudi, Anis ketika itu menjamin perusahaannya akan mendapat proyek di Kementerian Pertanian. Fathanah juga menyebut Anis akan memuluskan anggaran proyek di DPR. Syaratnya, kata Yudi, Anis minta jatah 1 persen dari setiap proyek. Untuk proyek pengadaan kopi dan teh, Yudi menyetorkan Rp 1,9 miliar ke Anis melalui Fathanah. "Saat itu juga ada Luthfi, Presiden PKS," kata Yudi.

Dalam catatan pengeluarannya yang diterima Tempo, sepanjang 21-23 September 2012, Yudi mentransfer dana untuk Anis melalui Fathanah sebesar Rp 8,82 miliar. Duit juga diserahkan dalam bentuk bank note. Duit itu jatah 1 persen yang diminta Anis karena membantu Yudi menggarap belasan proyek di Kementerian Pertanian pada akhir 2012-2013.

MUHAMAD RIZKI

Berita terkait

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

55 hari lalu

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

16 November 2021

Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) Luthfi Hasan Ishaaq yang dijatuhi vonis 18 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

2 Juni 2020

Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

PT PPI menyatakan pihak yang terlibat dalam dugaan suap impor daging sapi sudah tidak menjabat lagi di perusahaan.

Baca Selengkapnya

3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging

11 April 2020

3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging

Penyidik senior KPK Novel Baswedan kembali menyimggung kasus e-KTP dan suap impor daging.

Baca Selengkapnya

Kadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat

15 Agustus 2019

Kadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat

Rencana impor daging sapi asal Brasil dinilai dapat memicu persaingan pasar daging yang lebih sehat di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Meski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi

13 Oktober 2018

Meski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi

Direktur Eksekutif Tempo Institute, Mardiyah Chamim, mengatakan narasumber anonim dalam Indonesialeaks diterapkan untuk keselamatan informan.

Baca Selengkapnya

Patrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M

13 Juni 2017

Patrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M

Mantan Hakim MK Patrialis Akbar didakwa menerima suap sebesar USD 70 ribu dan Rp 4,043 juta dari pengusaha daging impor Basuki Hariman.

Baca Selengkapnya

Investigasi Suap, KPK Minta Bea-Cukai Buka Data Impor  

6 Maret 2017

Investigasi Suap, KPK Minta Bea-Cukai Buka Data Impor  

Bea-Cukai diminta membuka data impor komoditas pangan.

Baca Selengkapnya

Impor, Harga Daging Sapi Ditargetkan Rp 80 Ribu per Kg

23 Mei 2016

Impor, Harga Daging Sapi Ditargetkan Rp 80 Ribu per Kg

Pemerintah berencana mengimpor 10 ribu ton daging sapi.

Baca Selengkapnya

Ayu Azhari Datangi KPK Bersama Abah Zalil, Tanya Soal Uang  

7 September 2015

Ayu Azhari Datangi KPK Bersama Abah Zalil, Tanya Soal Uang  

Aktris cantik Ayu Azhari mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pada Senin sore untuk bertanya soal uang dari Ahmad Fathanah.

Baca Selengkapnya