TEMPO.CO, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyesalkan penyerangan bus rombongan pemain Persib Bandung yang diduga dilakukan oleh oknum pendukung klub Persija di Jakarta. "Kita serahkan ke kepolisian, itu sudah tindakan kriminal," kata dia di Bandung, Senin, 24 Juni 2013.

Kendati demikian, dia minta semua pihak, terutama bobotoh -- sebutan bagi pendukung klub Persib Bandung --agar tidak melampiaskan kekecewaannya pada pengguna kendaraan berplat nomor Jakarta. "Kita tidak boleh melampiaskan kekecewaan pada orang-orang yang tidak punya kesalahan apa pun," ujar dia. "Jangan-jangan yang punya plat B itu orang Bandung."

Heryawan mengingatkan, pengguna kendaraan dengan plat nomor B tidak melulu orang Jakarta. Dia mencontohkan, warga Depok dan Bekasi misalnya, pengguna kendaraannya juga berplat nomor B. "Saya memahami, saya juga tersakiti, tapi tentu kepala kita harus tetap tenang."

Dia mengatakan, upaya merintis perdamaian antara supporter Persib dan Persija itu menjadi agenda selanjutnya. "Jangan sampai ada para pencinta sepakbola, ada suporter dari tim-tim tertentu membela timnya dengan melakukan perusakan. Mari sportivitas kita jaga," tutur Heryawan.

Menurut dia, jika perlu, upaya perdamaian itu melibatkan dua gubernur, Jawa Barat dan DKI.

Dia sempat ditanya soal pengguna kendaraan berplat nomor B di jalan tol yang dilempari batu hingga tewas. "Saya tidak tahu persis. Berita itu baru saya dengar, yang jelas, saya katakana bahwa kekecewaan boleh, legal, tapi jangan kemudian dilampiaskan dengan cara yang salah, kemudian menyakiti orang-orang yang tidak punya dosa apa-apa hanya karena mereka menggunakan kendaraan dengan plat nomer Jakarta."

Mengantisipasi kejadian serupa, Heryawan minta pihak kepolisian, melakukan pengamanan ekstra. "Kalau Persija datang ke Bandung, jaga habis-habisan. Kalau Persib ke Jakarta dijaga habis-habisan."

Pelemparan batu oleh suporter Persija terhadap bus yang ditumpangi oleh pemain Persib Bandung, Sabtu, 22 Juni 2013, berbuntut panjang. Sekelompok orang yang diduga bobotoh, suporter klub Persib, merusak kendaran berplat nomer B, kendaraan asal Jakarta.

AHMAD FIKRI